digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Koperasi memiliki tujuan untuk memajukan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Hal tersebut telah dijelaskan dalam UU Republik Indonesia No.25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian Bab II pada Pasal 3. Dalam pelaksanaan roda perusahaannya, koperasi investasi penyertaan modal kepada 27 BPR yang tersebar di Indonesia. Namun dalam pelaksanaannya tidak semua investasi Koperasi pada BPR-BPR ini mengalami keuntungan. Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan melakukan analisa terhadap seluruh investasi Koperasi pada 27 BPR ini dengan melakukan analisa berbagai aspek. Oleh karena itu dalam Proyek Akhir ini analisa investasi dilakukan dengan menggunakan 3 Metoda yaitu Metoda CAMEL, Metoda Matriks BCG dan Metoda Economic Added Value (EVA). Metoda CAMEL merupakan metoda pengukuran kesehatan yang menggunakan pendekatan kualitatif dari berbagai aspek yaitu aspek permodalan, aspek kualitas aktiva produktif, aspek manajemen, aspek rentabilitas dan aspek likuiditas. Dengan menggunakan metoda ini, Koperasi dapat melihat BPR tingkat kesehatan dari setiap BPR. Metode Boston Consulting Group Matriks merupakan metode dimana jenis usaha dibagi menjadi empat kuadran yaitu, Star, Cash cow, Qeustion Mark dan Dog. Pada proyek akhir ini, metoda BCG Matriks ini digunakan untuk melihat perbandingan nilai profit dengan growth dari masing-masing BPR. Dengan menggunakan metoda ini maka Koperasi dapat melihat pada kuadran mana BPR tersebut berada sehingga, Koperasi selaku pemegang saham dapat menentukan strategi agar BPR selalu berada di dalam kuadran yang baik. Metoda EVA atau Economic Added Value merupakan indikator internal yang mengukur tingkat kekayaan para pemegang saham yang diciptakan atau dimusnahkan oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Dengan metode EVA, sebuah perusahaan dapat mengukur seberapa efisien operasional suatu perusahaan menggunakan modal untuk menciptakan nilai tambah. Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan gambaran menyeluruh mengenai investasi yang dilakukan oleh Koperasi. Dengan itu, maka Koperasi dapat menentukan langkah untuk investasi-investasi selanjutnya. Penelitian ini menghasilkan beberapa kelompok dari BPR, yaitu BPR yang sehat dan berkembang, BPR yang cukup/kurang sehat namun bisa berkembang, dan BPR yang tidak sehat serta tidak berkembang. Koperasi sebaiknya tetap melakukan investasi pada BPR yang masuk kedalam kelompok sehat dan cukup/kurang sehat dan menarik investasi pada koperasi yang masuk ke kelompok tidak sehat.