digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak : Perkembangan teknologi komunikasi yang pesat dua dekade yang lalu berpengaruh besar kepada industri komunikasi dunia. Kompetisi serta persaingan pasar yang yang ketat memaksa perusahaan untuk meningkatkan level performansi perusahaannya. Risiko operasi sebagai salah satu elemen risiko sangat mempengaruhi kinerja perusahaan. Riset membuktikan bahwa 83% responden mengkaji strategi risiko operasi dengan maksud untuk meningkatkan level performansi perusahaan.Telkom sebagai penyelenggara Telekomunikasi terbesar di Indonesia, mengerti betul tentang pentingnya manajemen risiko operasi agar dapat bersaing dengan kompetitor. Penanganan risiko operasi dirumuskan dalam suatu kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan level performansi perusahaan. Manajemen risiko operasi melalui tiga tahapan penting dimulai dari identifikasi risiko, pengukuran risiko serta pengendalian risiko. Kebijakan Telkom dalam listing saham di NYSE membawa konsekuensi kepada Telkom untuk mengimplementasikan tata kelola perusahaan yang baik. Praktik tata kelola yang dikenal dengan istilah Good Corporate Governance harus mengikuti standar yang diberlakukan oleh SEC dan harus dilaporkan secara berkala. Sehingga tercipta suatu urgensi untuk melakukan manajemen risiko operasi yang dapat mengakomodir persyaratan finansial. Manajemen risiko khususnya operasi harus dapat mengakomodir persyaratan finansial yang ditetapkan oleh SEC. Basel Committee on Banking Supervision (BCBS) adalah komite 13 negara yang dibentuk untuk mempromosikan penanganan konsisten terhadap risiko-risiko yang dihadapi oleh bank dan bank regulator. Salah satu kerangka Basel menjelaskan tantang AMA (Advance Measurement Approach) yang sedianya digunakan untuk mengukur risiko operasi. Penggunaan metode AMA sebagai metode pengukuran kuantitatif diperlukan untuk dapat membentuk suatu matriks baru yang dapat mengakomodir kebutuhan manajemen risiko operasi di Telkom. Dari hasil analisis didapatkan kategorisasi 17 risiko risiko-risiko operasional Telkom yang terdiri dari 4 risiko dengan kategori very high, 8 risiko dengan kategori risiko high dan 5 risiko dengan kategori medium.