digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

15317026_Yutika Nadira T_Laporan TA.pdf?
PUBLIC Open In Flipbook Garnida Hikmah Kusumawardana

Orofacial Cleft (OFC), dikenal dengan bibir sumbing dan/atau celah langit-langit mulut merupakan cacat bawaan lahir paling umum di dunia. OFC termasuk cacat lahir tertinggi kedua di Indonesia dan Kabupaten Bandung menempati prevalensi tertinggi kedua di Jawa Barat. Masyarakat Kabupaten Bandung umumnya menggunakan air tanah dangkal yang mudah tercemar dari aktivitas antropogenik di sekitarnya, termasuk logam berat. Paparan logam berat selama trimester pertama kehamilan berpotensi meningkatkan risiko OFC pada keturunannya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi logam berat dalam sumber air bersih/minum, serta menganalisis hubungan dan pengaruhnya terhadap risiko kejadian OFC di Kabupaten Bandung. Sampling air bersih/minum dilakukan dengan metode grab sample di Kabupaten Bandung dengan total 48 sampel dari 15 kecamatan. Penentuan lokasi kecamatan berdasarkan banyaknya jumlah kejadian kasus celah orofasial yang terjadi di Kabupaten Bandung. Pengukuran logam berat mengacu pada SNI 6989-82:2018 dengan alat ICP-OES. Analisis data statistik Rank Spearman (bivariat) dan analisis regresi linear berganda (multivariat) digunakan pada penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa sampel air yang melebihi baku mutu Hg, Pb, Cd masing-masing sebesar 8 sampel air, 38 sampel air, dan 1 sampel air. Selain itu, terdapat hubungan antara konsentrasi merkuri dalam sumber air bersih/minum terhadap konsentrasi merkuri dalam darah bayi OFC (p-value >0,05), namun tidak dapat menentukan hubungannya terhadap risiko kejadian OFC secara statistik. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara konsentrasi logam dalam air sumur (X1) dan logam dalam air isi ulang (X2) terhadap konsentrasi logam dalam darah bayi OFC (Y) secara simultan dan parsial. Hasil ini tidak dapat menentukan hubungannya terhadap risiko kejadian OFC secara statistik. OFC memiliki etiologi multifaktorial. Kemungkinan faktor-faktor dari lingkungan lainnya lebih berpengaruh terhadap risiko kejadian OFC.