digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

15317013_Isma Nahdia_Laporan TA.pdf)u
PUBLIC Open In Flipbook Garnida Hikmah Kusumawardana

Selama pandemi Covid-19, pergerakan orang ke luar rumah terbatas karena adanya kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Hampir semua kegiatan tatap muka dialihkan menjadi kegiatan daring. Pesan-antar makanan merupakan salah satu adaptasi yang dilakukan pada saat pandemi Covid-19 dan disarankan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sebagai protokol kesehatan. Saran ini menjadikan adanya peningkatan jumlah frekuensi pemesanan pesan-antar makanan. Namun, hal ini mendorong terciptanya timbulan sampah kemasan makanan pesan-antar yang dapat menjadi beban di tempat pembuangan akhir. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan jumlah timbulan dan komposisi kemasan makanan pesanantar dan membandingkan berdasarkan kelompok gender, mengidentifikasi pengelolaan yang dilakukan masyarakat dan hubungannya dengan faktor pendidikan, pemasukan per kapita, dan jenis kelamin, serta menganalisis perbedaannya pada masa normal dengan masa pandemi Covid-19. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara daring dengan ruang lingkup Kota Semarang. Data hasil survey dianalisis secara deskriptif dan inferensial. Berdasarkan hasil analisis, Kota Semarang memiliki rata-rata timbulan sampah kemasan makanan pesan-antar 0,046 kg/orang/hari pada saat kondisi normal dan 0,162 kg/orang/hari pada saat pandemi Covid-19 dengan kelompok jenis kelamin perempuan memiliki rata-rata timbulan sampah kemasan lebih tinggi dibanding laki-laki pada kondisi normal maupun pandemi. Uji komparasi Wilcoxon Match Pairs menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam frekuensi pemesanan makanan pesan-antar pada kondisi normal dan pandemi. Dengan uji yang sama, ditunjukkan tidak ada perbedaan antara pengelolaan sampah kemasan makanan pesan-antar sebelum dan sesudah pandemi. Uji Chi-Kuadrat menunjukkan bahwa pendidikan, pemasukan per kapita, dan jenis kelamin memiliki korelasi searah sejajar yang signifikan terhadap pengelolaan sampah kemasan makanan pesan-antar.