DAS Citarum Hulu memiliki fungsi yang sangat besar untuk daerah sekitarnya, sebagai pembangkit listrik, sebagai sumber air, dan lain lain. Kualitas dan kuantitas air pada DAS secara langsung dipengaruhi oleh karakteristik hujan. Namun beberapa penelitian menunjukkan perubahan karakteristik hujan yang disebabkan oleh kondisi perubahan iklim. Hal ini berpotensi menyebabkan bencana banjir, kekeringan, kerusakan infrastruktur, dan lain lain. Penelitian dilaksanakan untuk menganalisis karakteristik hujan di DAS Citarum Hulu pada kondisi perubahan iklim. Karakteristik hujan dianalisis dengan memanfaatkan kurva IDF (Intensity Duration Frequency). Parameter perubahan iklim untuk kurva IDF dipenuhi dengan memanfaatkan data dari model iklim. Data model iklim diekstraksi sesuai titik koordinat stasiun hujan DAS Citarum Hulu kemudian dikoreksi bias dengan menggunakan acuan data hujan observasi. Setelah itu data curah hujan observasi dari stasiun hujan DAS Citarum Hulu dan data hujan dari model iklim GFDL-ESM4 diolah menjadi kurva IDF. Dibandingkan kurva IDF yang diolah dari data hujan tiga dekade terakhir, kurva IDF yang diolah dari prediksi data hujan tiga dekade ke depan cenderung menunjukkan kenaikan nilai intensitas. Persentase perubahan data konsisten naik dari nilai durasi rendah ke durasi yang lebih tinggi pada seluruh PUH. Selain itu nilai persentase perubahan data terus berkurang dari PUH 2 dengan nilai terendah -0,521% hingga antara PUH 5 dan 10, kemudian naik secara konsisten dari PUH 10 hingga PUH 100 dengan nilai maksimal 16,408% pada setiap durasi yang sama. Kenaikan nilai intensitas hujan menggambarkan kemungkinan hujan ektrem pada wilayah DAS dan berpotensi menyebabkan banjir serta kerusakan infrastruktur.
Perpustakaan Digital ITB