digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Indika Energy merupakan perusahaan perdagangan batubara yang rentan terhadap volatilitas harga batubara sebab menjadi pendorong utama pendapatan Indika Energy. Berdasarkan laporan tahunan, Indika Energy mengalami penurunan laba inti dalam dua tahun terakhir dimana potensi penurunan pendapatan akibat volatilitas harga jual batubara dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam membayar kewajibannya. Sehingga, menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan untuk menghadapi volatilitas harga batu bara. Pada 6 Oktober 2021, Indika Energy menyelesaikan proses akuisisi Nusantara Resources sebagai perusahaan tambang emas yang terdaftar di Australian Stock Exchange (ASX). Sebuah inisiatif perbaikan dilakukan oleh Indika Energy dalam bentuk akuisisi Nusantara Resources karena diharapkan dapat meningkatkan kapabilitas perusahaan dengan melakukan diversifikasi portofolio melalui investasi di industri non-batubara. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis eksternal dan internal untuk kedua perusahaan, kemudian dilanjutkan dengan melakukan valuasi sinergi dan valuasi saham dengan menggunakan Discounted Cash Flow - Free Cash Flow to Firm dengan pendekatan Capital Asset Pricing Model untuk mendapatkan nilai sinergi dan nilai saham Indika Energy setelah proses akuisisi. Dari hasil perhitungan, NPV Merger to Acquirer adalah $ 911.710.366, dengan nilai sinergi sebesar $ 245.844.576 dan premi akuisisi sebesar $ -665.865.790. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa akuisisi Nusantara Resources menjadi investasi yang baik bagi Indika Energy. Selain itu, Indika Energy mendapatkan financial synergies dari akuisisi ini dikarenakan menurunnya cost of capital yang dari semula 13,41% menjadi 11,77%. Dari sisi valuasi saham, nilai intrinsik harga saham Indika Energy setelah akuisisi Nusantara Resources menggunakan Discounted Cash Flow - Free Cash Flow to Firm adalah $ 0,241 atau setara dengan Rp. 3.438, dengan memperhitungkan nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar sebesar Rp. 14.250. Namun, per 24 Desember 2021, harga saham saat ini adalah hanya $ 0,11 atau Rp. 1.525 sehingga memiliki potensi untuk meningkat sebesar 119,35%. Dengan demikian, investor bisa membeli saham ini karena dinilai undervalued.