digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

DINDA RITA KRISHUMARTANI H.pdf?
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Pengolahan air bersih dengan teknologi membran sudah banyak diterapkan terutama untuk menghilangkan partikel nano (NP) dan koloid. Salah satu teknologi membran tersebut adalah ultrafiltrasi (UF) yang memiliki ukuran pori antara 0.01 – 0.10 ?m. Masalah yang sering terjadi saat menggunakan teknologi membran untuk pengolahan air bersih adalah fouling. Penerapan backwash merupakan pendekatan fisik umum untuk menghilangkan fouling pada sistem membran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh backwash terhadap kinerja membran UF akibat fouling pada pengolahan air. Air baku diambil dari Sungai Cisadane yang merupakan intake IPA Kawasan Puspiptek Serpong. Tetapi agar fouling yang terjadi konstan selama penelitian, maka konsentrasi Total Suspended Solid (TSS) perlu dikontrol pada angka 1000 mg/L. Ketika konsentrasi TSS air baku 1000 mg/L dan fluks 350 L/m2 jam, kondisi fouling terjadi pada waktu 30 menit, sehingga waktu filtrasi yang digunakan pada penelitian ini adalah 30 menit. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain, fluks, durasi backwash, dan kekuatan backwash, yang masing – masing terdapat 3 kondisi yang berbeda, serta membandingkan 2 jenis air backwash, yaitu UF permeate dan air demineralisasi. Desain penelitian menggunakan metode Taguchi yang melibatkan penggunaan ortogonal array untuk mengatur parameter yang mempengaruhi proses dan level di mana mereka harus divariasikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang menentukan fouling rate dengan UF permeate sebagai air backwash adalah fluks filtrasi, dimana prosentase kontribusinya sebesar 84%, diikuti durasi backwash sebesar 13%. Sedangkan fouling rate menggunakan air demineralisasi, prosentase kontribusi untuk fluks filtrasi adalah 89.67%, kekuatan backwash sebesar 10.24%. Secara umum dapat dikatakan bahwa proses backwash dapat menghilangkan fouling dan memperpanjang proses filtrasi pada teknologi membran. Backwash menggunakan air demineralisasi akan memperpanjang masa pakai membran ultrafiltrasi dibandingkan UF permeate. Durasi dan kekuatan backwash yang berlebihan mengakibatkan pemborosan permeate, dan penyumbatan pori.