digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Digitalisasi di Indonesia meningkat pesat dikarenakan tingkat penggunaan internet yang menempatkan Indonesia sebagai salah satu pasar digital paling potensial di dunia. Fenomena ini juga memunculkan permintaan dan peluang bagi studio User Experience (UX), seperti Uxgala, untuk ikut serta dalam digitalisasi ini dengan menyediakan layanan pengembangan UX untuk produk digital startup. Sayangnya, Uxgala sebagai pendatang baru di bisnis pengembangan UX, masih memiliki sedikit reputasi, dan keunggulan kompetitif yang terbilang masih lemah. Sementara itu, kehadiran pesaing dan bisnis substitut turut memadati pasar. Situasi ini kemudian diperparah dengan kondisi pasar yang belum sepenuhnya menyadari pentingnya implementasi UX. Oleh karena itu, untuk bersaing Uxgala harus mengembangkan strategi pemasaran B2B. Dalam penelitian ini, penulis menganalisa faktor internal dan eksternal Uxgala untuk mengkaji permasalah bisnis yang dihadapi. Analisis internal terdiri dari STP, bauran pemasaran 7P, dan VRIO. Sedangkan untuk analisis eksternal, penulis menggunakan PEST, 5 Porter’s Forces, analisis kompetitor, dan melakukan analisis kustomer melalui metode wawancara langsung dengan menggunakan kerangka perilaku pembelian bisnis (business buying behavior), yang terdiri dari dua pembahasan utama, meliputi analisis pusat pembelian (buying center) dan analisis proses keputusan pembelian. Responden merupakan pemilik, CEO, atau C-Level dari startup yang termasuk dalam segmentasi pasar Uxgala, yang terdiri dari startup di tiga sektor: E-Commerce, Online Service, dan Tech/SaaS. Berdasarkan hasil analisis SWOT dan kajian celah antara situasi bisnis dan situasi pasar, dihasilkan beberapa solusi alternatif dengan menggunakan analisis TOWS. Solusi yang paling sesuai dan memungkinkan kemudian diusulkan sebagai strategi pemasaran baru untuk Uxgala, yang diwujudkan dalam STP dan 7P’s Marketing Mix. Studi menunjukkan bahwa pasar yang berbeda memiliki kebutuhan yang berbeda terkait layanan pengembangan UX, serta perilaku yang berbeda pula dalam pembuatan keputusan pembelian, yang selanjutnya data tersebut dapat digunakan oleh Uxgala untuk memperkuat penargetan pasar dan posisinya dalam pasar. Selain itu pula, mengembangkan bauran pemasaran 7P yang sesuai dengan pasar yang ditargetkan serta dapat merefleksikan posisi brand yang baru. 3 Rancangan rencana implementasi untuk Uxgala terdiri dari rencana kegiatan beserta linimasa aktualisasi untuk empat kuartal ke depan, yang dibuat berdasarkan strategi pemasaran yang telah diusulkan.