Industri tembakau memiliki efek berganda bagi perekonomian Indonesia, dimana industri ini
menghasilkan banyak lapangan pekerjaan dan penerimaan cukai. Indonesia memiliki pasar rokok
terbesar di ASEAN sehingga menarik banyak pelaku bisnis untuk bersaing di sektor ini. Salah satu
produsen rokok Indonesia, CV Manunggal Sinar Sejahtera (nama samaran), meluncurkan merek rokok
baru untuk masuk ke Jawa Barat, yaitu Supreme Bold (nama samaran). Namun, perusahaan mengalami
beberapa kendala seperti pangsa pasar yang rendah dibandingkan dengan pesaing utama, tingkat
pencapaian pangsa pasar dan juga kinerja pendapatan penjualan yang masih di bawah target yang
ditentukan perusahaan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penentu
yang harus ditingkatkan untuk mempengaruhi niat beli konsumen, mendapatkan pemahaman yang lebih
baik dari calon dan pelanggan lama Supreme Bold, dan akhirnya menghasilkan strategi pemasaran yang
efektif yang dapat meningkatkan pangsa pasar.
Untuk merumuskan strategi, penulis melakukan analisis internal dan eksternal. Analisis internal terdiri
dari Segmenting, Targeting, Positioning (STP), teori bauran pemasaran, dan Analisa sumber daya
pemasaran. Penulis menggunakan analisis PESTEL, analisis pesaing, dan analisis riset konsumen untuk
analisis eksternal. Kuesioner akan digunakan untuk mengumpulkan informasi dari responden untuk
analisis penelitian konsumen. Dalam penelitian ini, metode penelitian kuantitatif digunakan dalam
analisis penelitian konsumen, untuk menguji hubungan antara bauran pemasaran dan niat beli, dengan
kesadaran merek dan persepsi kualitas sebagai mediator. Responden terdiri dari 218 orang yang telah
membeli merek rokok dan juga calon konsumen yang belum membeli merek tersebut. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa semua hipotesis diterima dengan menggunakan Partial Least Squares-Structural
Equation Modelling (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan
signifikan variabel produk dan harga terhadap persepsi kualitas, variabel tempat dan promosi terhadap
kesadaran merek, persepsi kualitas dan kesadaran merek terhadap niat beli. Studi ini juga menemukan
perbedaan antara perokok yang belum pernah membeli merek Supreme Bold, dengan yang sudah
pernah. Persepsi kualitas memiliki dampak tertinggi pada niat beli untuk pelanggan potensial, sementara
kesadaran merek memiliki dampak tertinggi pada niat beli untuk pelanggan yang sudah pernah
membeli.
Berdasarkan analisis internal dan eksternal, penulis merumuskan strategi menggunakan matriks IE dan
menentukan prioritas strategi menggunakan matriks QSPM. Penulis menemukan bahwa akar penyebab
utama perusahaan mayoritas disebabkan oleh bauran pemasaran tempat dan promosi, dan perusahaan
harus fokus pada strategi penetrasi pemasaran. Oleh karena itu, ada beberapa strategi yang diusulkan
seperti mengembangkan sistem poin loyalitas pengguna akhir, mengembangkan materi iklan untuk
membangun citra merek yang lebih jelas, mengembangkan kemitraan komunitas ritel, peningkatan
teknologi untuk meningkatkan kinerja penjualan, dan mengembangkan sistem kinerja termasuk
perencanaan, pemantauan, dan evaluasi tenaga penjualan.
Perpustakaan Digital ITB