digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK - Aisa Rahmawati - TL 25317317.pdf?
PUBLIC Garnida Hikmah Kusumawardana

Mikroplastik dapat ditemui dimanapun, baik daratan, perairan, maupun di udara. Saat ini mikroplastik menjadi perhatian dunia dan dapat disebut sebagai polutan baru dikarenakan sifat toksiknya yang dapat mengganggu ekosistem terlebih untuk ekosistem perairan. Sumber mikroplastik di perairan didominasi akibat aktivitas di daratan, baik itu mikroplastik primer maupun sekunder. Studi mengenai mikroplastik di Indonesia masih didominasi oleh identifikasi dan karakterisasi mikroplastik, sedangkan studi mengenai penyisihan mikroplastik dengan berbagai metode masih sedikit dilakukan. Penyisihan secara fisika merupakan proses yang tergolong sederhana, salah satunya adalah dengan menggunakan proses sentrifugasi. Studi ini merupakan studi awal yang dilakukan untuk mengetahui bagaimana efektivitas penyisihan mikroplastik menggunakan proses sentrifugasi dengan variabel ukuran, waktu, serta kecepatan sentrifugasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengamati pengaruh variabel tersebut dalam efektivitas penyisihan mikroplastik, maka sampel yang digunakan adalah limbah artifisial yang telah dikondisikan agar tidak mengandung material pengganggu. Penelitian ini menggunakan plastik jenis HDPE karena densitasnya mirip dengan air. Dari hasil penelitian didapatkan efektivitas penyisihan mikroplastik yang berukuran antara 0,210 mm – 0,841mm (mesh no. 20, 30, dan 70) mencapai lebih dari 80%. Penyisihan tertinggi terdapat pada mikroplastik mesh no.20 dengan rata-rata penyishan melebihi 90% dengan waktu optimum sentrifugasi untuk penyisihan mikroplastik didapatkan pada waktu 15 menit, sedangkan vaiabel kecepatan tidak terlalu berpengaruh pada studi ini. Percobaan proses sentrifugasi dengan mengganti densitas cairan yang lebih pekat menggunakan larutan sukrosa menunjukkan adanya peningkatan dari efisiensi penyisihan mikroplastik.