digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER.pdf
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I.pdf
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II.pdf
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III.pdf
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV.pdf
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V.pdf
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB VI.pdf
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

Yayasan Kreatifitas Difabel Mandiri (YKDM) merupakan produsen alat bantu bagi tunadaksa yang berlokasi di Bandung. Amputasi atas lutut adalah salah satu kasus yang banyak ditemukan pada pelanggan YKDM. Pelanggan tersebut menggunakan kaki prostetik sebagai alat bantu untuk berjalan. Lebih jauh lagi, penyetelan ukuran soket pada pelanggan kaki prostetik atas lutut cenderung perlu lebih sering dilakukan dibandingkan dengan pelanggan kaki prostetik bawah lutut. Terdapat pula banyak keluhan berupa adanya rasa tidak nyaman pada bagian tubuh sisa amputasi (stump) saat menggunakan kaki prostetik. Ketidaknyamanan tersebut berkaitan dengan adanya luka serta panas atau keringat berlebih. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan perbaikan produk kaki prostetik atas lutut, khususnya pada bagian soket. Evaluasi soket eksisting dilakukan dengan menggunakan kuesioner Socket Comfort Score (SCS) dan Questionnaire to Explore Human Factors and Their Technical Potential for Lower Limb Prosthetics (QEHFT). Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, masih terdapat potensi perbaikan desain soket. Perbaikan desain soket dilakukan dengan menggunakan design thinking. Hal ini karena pengembangan soket termasuk dalam “wicked and complex problem”. Penggunaan design thinking memfasilitasi pengembangan produk yang berorientasi kepada kebutuhan pengguna. Tahapan dalam design thinking adalah empathize, define, ideate, prototype, dan test. Dalam penelitian ini, diperoleh solusi berupa desain soket yang ukurannya dapat disesuaikan secara praktis. Penyesuaian ukuran soket sangatlah penting untuk dapat meminimalkan luka. Selain itu, terdapat fitur lain seperti ventilasi untuk sirkulasi udara pada soket untuk menghindarkan terjadinya iritasi kulit. Konsep solusi tersebut divalidasi dengan menggunakan pendekatan secara subjektif, yaitu feedback oleh pengguna. Feedback pengguna menunjukkan hasil yang positif dengan disertai beberapa saran perbaikan desain. Berdasarkan hasil validasi tersebut, diperoleh desain soket yang lebih baik daripada desain soket eksisting.