digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Telah diteliti aktivitas antifungi ekstrak etanol daun gandapura (Gaultheria leucocarpa Bl.), daun mangkokan (Nothopanax scutellarius (Burm.f.) Merr.), daun pandan wangi (Pandanus amryllifolius Roxb.), daun urang-aring (Eclipta prostata (L.) L.), daun waru (Hibiscus tiliaceus L.), herba seledri (Apium graveolens L.), biji jarak (Ricinus communis L.), dan minyak kemiri (Aleurites moluccana (L.) Willd.) serta minyak buah merah (Pandanus conoideus L.) terhadap Pityrosporum ovale. Aktivitas anti Pityrosporum ovale ditunjukkan oleh ketujuh ekstrak etanol dengan konsentrasi hambat minimum (KHM) lebih kecil dari 0,001 mg/mL hingga 0,011 mg/mL media. KHM terbesar (0,011 mg/mL media) ditunjukkan oleh ekstrak etanol daun pandan wangi dan KHM terkecil (kurang dari 0,001 mg/mL media) ditunjukkan oleh ekstrak etanol daun urang-aring, ekstrak etanol herba seledri, dan ekstrak etanol biji jarak. Ekstrak etanol daun urang-aring, ekstrak etanol herba seledri, dan ekstrak etanol biji jarak yang setara dengan 1 mg simplisia kering, masing-masing mempunyai aktivitas anti Pityrosporum ovale yang setara dengan 0,13, 0,13, dan 0,14 ?g ketokonazol. Minyak kemiri dan minyak buah merah juga mempunyai aktivitas anti Pityrosporum ovale dengan KHM kurang dari 0,001 ?L/mL media yang masing-masing setara dengan 0,19 dan 0,44 mg ketokonazol untuk 1 mL minyak.