digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


Cover_WARASTUTI
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab 1_WARASTUTI
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab 2_WARASTUTI
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab 3_WARASTUTI
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab 4_WARASTUTI
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab 5_WARASTUTI
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Pustaka_WARASTUTI
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Mutasi pada gen pengkode protein S virus Hepatitis B (HBV) dapat menyebabkan terjadinya fenomena mutan lolos vaksin, yakni ketidak mampuan vaksin untuk mengenali HBV yang termutasi, sehingga individu yang telah divaksinasi masih berisiko terpapar infeksi. Salah satu mutasi penyebab mutan lolos vaksin ialah perubahan kodon GGA pengkode glisin menjadi kodon AGA pengkode arginin, pada posisi 145 gen S. Overproduksi dan pemurnian protein S80-180 galur alami dan mutan G145R merupakan salah satu langkah dalam upaya membuat perangkat diagnostik yang spesifik dapat mengenali HBV mutan G145R. Metode-metode penelitian yang digunakan ialah Polymerase Chain Reaction (PCR), analisis migrasi, analisis restriksi, dan analisis penentuan urutan nukleotida fragmen DNA pengkode protein S80-180 galur alami dan mutan G145R, induksi IPTG pada overproduksi, kromatografi afinitas kolom nikel, dan analisis SDS-PAGE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa protein fusi S80-180 galur alami dan mutan G145R dengan bobot molekul 16,6 kDa berhasil dioverproduksi, berdasarkan hasil analisis SDS-PAGE, sedangkan protein fusi S80-180 galur alami dan mutan G145R murni tidak diperoleh. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa protein fusi S80-180 galur alami dan mutan G145R berhasil dioverproduksi pada kondisi induksi IPTG 0,3 mM dan suhu inkubasi 37o C, namun protein fusi murni S80-180 HBV galur alami dan mutan G145R tidak diperoleh.