digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Essha Ghivany Gozali
PUBLIC yana mulyana

COVER Essha Ghivany Gozali
PUBLIC yana mulyana

BAB 1 Essha Ghivany Gozali
PUBLIC yana mulyana

BAB 2 Essha Ghivany Gozali
PUBLIC yana mulyana

BAB 3 Essha Ghivany Gozali
PUBLIC yana mulyana

BAB 4 Essha Ghivany Gozali
PUBLIC yana mulyana

BAB 5 Essha Ghivany Gozali
PUBLIC yana mulyana

BAB 6 Essha Ghivany Gozali
PUBLIC yana mulyana

PUSTAKA Essha Ghivany Gozali
PUBLIC yana mulyana

Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Menurut WHO, penyakit tuberkulosis adalah salah satu dari sepuluh penyebab kematian tertinggi di dunia. Banyaknya kasus tuberkulosis dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah resistensi antibiotik. Kasus multiple drug resistant telah terjadi pada penyakit tuberkulosis di mana pasien tuberkulosis dengan resistensi obat ganda tidak dapat diobati dengan setidaknya dua jenis antibiotik kuat, seperti rifampisin dan isoniazid. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi senyawa antimikroba baru yang diharapkan dapat digunakan sebagai antibiotik dalam pengobatan tuberkulosis dari jamur Aspergillus flavus yang diisolasi dari laut Indonesia. Aspergillus flavus asal laut difermentasi selama 30 hari untuk memperoleh metabolit sekunder jamur tersebut. Media pertumbuhan dan miselium jamur hasil fermentasi diekstraksi dengan pelarut etil asetat. Kedua ekstrak diuji antimikroba dengan metode uji MTT (3-[4,5-dimethylthiazol-2-yl]-2,5 diphenyl tetrazolium bromide) dengan Mycobacterium smegmatis sebagai bakteri uji. Ekstrak miselium memiliki aktivitas antimikroba yang lebih baik dari pada ekstrak media pertumbuhan dengan nilai KHM 50 ?g/mL. Ekstrak miselium difraksinasi dan diuji aktivitas antimikroba dengan uji MTT. Fraksi 2 yang memiliki aktivitas antimikroba terbaik dipisahkan menjadi beberapa subfraksi dengan metode KCKT. Semua subfraksi yang terkumpul diuji dengan metode uji MTT. Sebagian besar subfraksi menunjukkan nilai KHM sebesar 200 ?g/mL. Subfraksi 2-2 meunjukkan aktivitas antimikroba paling baik dengan nilai KHM 50 ?g/mL.