digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Industri pembuatan sepatu merupakan industri padat karya yang membutuhkan banyak pekerja. Hal ini mengindikasikan bahwa biaya untuk membayar karyawan merupakan salah satu pengeluaran terbesar untuk perusahaan, dan berpotensi menyebabkan penurunan keuntungan. Untuk mengatasi hal tersebut, beberapa pimpinan perusahaan memutuskan untuk memodernisasikan proses manual menjadi otomatis. Studi ini mengembangkan mesin auto insole logo screening sebagai teknologi masa depan untuk menggantikan proses manual. Penelitian diawali dengan mengidentifikasi kebutuhan. Hal ini dilakukan dengan melakukan observasi langsung pada line produksi di pabrik sepatu dan melakukan wawancara dengan pimpinan divisi otomasi pada salah satu pabrik sepatu yang terletak di kabupaten subang, jawa barat. Ruang lingkup penelitian meliputi perancangan, analisis rancangan, pembuatan, dan penilaian kesiapan teknologi. Functional based design dipilih sebagai metode desain untuk mendapat beberapa alternatif konsep desain. Pemilihan desain dilakukan dengan menggunakan metode yang disebut pugh matrix. Detail gambar dibuat dengan menggunakan perangkat lunak Solidworks 2014. Metode elemen hingga merupakan metode numerik yang dipilih untuk mengevaluasi respon struktur dengan menggunakan perangkat lunak ANSYS workbench R19. PLC (Programmable Logic Controller) dipiluh sebagai perangkat untuk mengendalikan proses operasi secara otomatis Setelah proses fabrikasi, pengujian mesin dilakukan untuk memastikan teknologi mampu memenuhi permintaan konsumen. Terdapat empat penilaian, yaitu penlaian keamanan, kualitas, produktivitas, dan periode balik modal. Penilaian keamanan mengacu kepada ISO 12100 sebagai panduan, dan hasil penilaian mensyaratkan perlu dibuatnya pagar pengaman untuk melindungi pengguna mesin dari kecelakaan kerja. Penilaian kualitas dan produktivitas dilakukan melalui pengujian. Hasil pengujian menunjukkan bahwa mesin menghasilkan kualitas bagus sebanyak 64% dari total sampel yang diujikan, meningkatkan produktivitas sebesar 23%, dan dapat mencapai balik modal dalam kurun waktu 2.13 tahun.