Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mendorong transformasi digital di berbagai sektor, menuntut tersedianya infrastruktur yang fleksibel, efisien, serta mudah dikendalikan. Private cloud menjadi salah satu solusi karena memberikan kontrol penuh terhadap data dan sistem internal, sehingga banyak dipilih oleh perusahaan maupun organisasi. Berdasarkan laporan Forrester tahun 2023, lebih dari 79% perusahaan responden mulai menerapkan private cloud internal berbasis virtualisasi.
Sebagai alternatif free dan open-source, Proxmox Virtual Environment (VE) banyak dimanfaatkan oleh organisasi skala kecil hingga menengah karena mendukung virtualisasi berbasis KVM dan LXC, serta menyediakan manajemen VM melalui GUI maupun API. Namun, GUI bawaan Proxmox memiliki keterbatasan untuk skenario operasional berskala besar. Pengguna perlu menjalankan proses seperti cloning, deletion, atau monitoring VM secara manual, sehingga tidak efisien dan rentan terhadap human error. Proxmox VE juga belum mendukung otomasi massal dan sistem monitoring real-time dalam satu tampilan terpadu. Maka dari itu, dibutuhkan sistem dashboard automation dan monitoring yang terintegrasi dengan API Proxmox, dan memiliki antarmuka yang user-friendly, bahkan untuk pengguna non-teknis.
Tugas akhir ini bertujuan untuk mengembangkan dashboard otomasi terintegrasi yang diakses melalui web, guna mempermudah pengelolaan dan pemantauan VM pada infrastruktur private cloud yang dibangun menggunakan Proxmox VE. Sistem dirancang menggunakan pendekatan modular, dengan pemisahan antara subsistem frontend dan backend. Frontend dikembangkan menggunakan React.js, sementara backend dibangun dengan Express.js yang terhubung ke Proxmox VE melalui Ansible Playbook dan autentikasi API Token. Sistem juga dilengkapi MongoDB sebagai database log dan integrasi QEMU Guest Agent untuk mendapatkan status real-time VM seperti alamat IP dan status hidup/mati.
Fitur-fitur utama sistem meliputi pembuatan, penghapusan, backup incremental, recovery, serta monitoring VM dalam satu antarmuka. Proses backup dioptimalkan menggunakan Proxmox Backup Server (PBS). Sistem mendukung berbagai skenario operasional, termasuk input manual maupun bulk, validasi form, pemrosesan task background otomatis, hingga penyajian log dan status VM secara dinamis.
Pengujian dilakukan secara end-to-end menggunakan Cypress untuk memastikan integrasi penuh antara frontend dan backend. Uji coba dilakukan pada setiap fitur utama seperti login, clone VM, delete, list, backup, recovery, dan kontrol start/stop VM, baik untuk skenario sukses maupun gagal. Selain itu, sistem juga diuji melalui skenario integrasi antar subsistem dan pengujian metric-step untuk membandingkan efisiensi langkah operasional terhadap dashboard Proxmox bawaan. Terakhir, pengujian usability testing berdasarkan standar ISO 9241-11 dilakukan dengan 10 responden dari latar belakang yang berbeda.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa seluruh fitur berjalan sesuai spesifikasi, menghasilkan output valid, serta bebas dari error. Dashboard automation yang dibangun mampu memangkas jumlah langkah operasional rata-rata hingga 92,1%, dengan efisiensi signifikan pada skenario massal seperti cloning dan recovery banyak VM. UI dinilai intuitif dan mendukung validasi masukan, sementara backend terbukti tangguh dalam menangani orkestrasi tugas menggunakan Ansible dan API Proxmox. Sistem monitoring real-time yang dibangun juga dapat menyajikan status aktual VM tanpa perlu akses CLI. Terakhir, 10 responden berhasil mengakses dan mengeksekusi fitur yang diuji tanpa error.
Kontribusi utama dari tugas akhir ini adalah pengembangan sistem otomasi berbasis open-source yang tidak hanya berfungsi sebagai antarmuka alternatif Proxmox, tetapi juga mampu menambahkan fitur yang sebelumnya belum tersedia, seperti start/stop multiple, backup dan recovery VM otomatis. Orisinalitas sistem ini terletak pada arsitektur modular yang menggabungkan React.js, Express.js, MongoDB, Ansible, dan API Proxmox dalam sebuah alur kerja terintegrasi.
Sistem ini dapat dimanfaatkan institusi pendidikan seperti ITB untuk mendukung mata kuliah yang memerlukan distribusi banyak virtual machine kepada mahasiswa, seperti praktikum jaringan atau sistem operasi. Melalui fitur cloning massal dan monitoring real-time, dosen atau asisten praktikum dapat dengan mudah menyiapkan dan memantau lingkungan belajar tanpa harus melakukan konfigurasi manual satu per satu. Selain itu, sistem ini juga dapat digunakan dalam skenario ujian terawasi berbasis VM, di mana setiap mahasiswa mendapatkan VM yang terisolasi dan dapat diawasi status serta aktivitasnya. ebagai pengembangan lanjutan, sistem dapat dilengkapi fitur pencarian dan filter status VM, serta notifikasi otomatis seperti pop-up atau email untuk mempercepat monitoring dan memberi peringatan saat terjadi kegagalan backup atau beban sumber daya berlebih.
Perpustakaan Digital ITB