Permasalahan persampahan Indonesia masih menjadi hal yang kompleks untuk
diselesaikan, termasuk dari segi pengelolaan yang masih belum sesuai standar. Landfill
memegang peranan penting dalam pengelolaan sampah, namun juga terdapat potensi
buruk yang dapat ditimbulkan dari kegiatan ini, salah satunya adalah lindi. Salah satu
pencemar pada lindi yang berbahaya adalah kadmium, baik untuk lingkungan maupun
manusia. Penelitian ini mengambil wilayah studi TPA Supit Urang, Kota Malang, yang
di sekitarnya terdapat permukiman dengan jarak kurang dari 500 meter, padahal jarak
minimal antara TPA dengan permukiman menurut SNI 19-2425-2002 adalah 500
meter, sedangkan menurut Permen PU No. 3/2013 adalah 1 km. Pada Permen PU No.
3/2013 tertera persyaratan untuk controlled landfill yang harus menggunakan lapisan
dasar dengan tebal 2 x 30 cm untuk meminimalisasi pencemaran akibat lindi. Pada
penelitian ini dibuat prediksi sebaran kadmium di sekitar TPA Supit Urang di masa
depan dan konsentrasi kadmium maksimal yang boleh ditransmisikan agar pencemaran
yang dihasilkan tidak begitu berat, serta dilakukan identifikasi pentingnya lapisan dasar
pada konstruksi TPA. Prediksi dilakukan melalui pemodelan menggunakan perangkat
lunak Visual MODFLOW dengan skenario saat lapisan dasar berfungsi normal (seperti
kondisi aktual) dan skenario apabila terjadi kebocoran pada lapisan dasar. Hasil model
menunjukkan bahwa pencemaran berat akan terjadi saat lapisan dasar mengalami
kebocoran, terutama saat konsentrasi kadium yang ditransmisikan menyentuh 4,32
mg/L atau lebih. Dari hasil tersebut diidentifikasi pula dampak dari pencemaran yang
dihasilkan serta dirancang usulan pengendalian pencemaran dengan menaati syarat
penggunaan lapisan dasar berupa clay liner yang efektif menekan pencemaran hingga
86-89% dan pengolahan lindi mengikuti alternatif pada Permen PU No.3/2013.