digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

15317084_Matthew Leslie_Perpus.pdf ]
PUBLIC Garnida Hikmah Kusumawardana

Sifat toksik dan persisten dari senyawa hidrokarbon maupun produk olahannya menjadi perhatian utama diperlukannya penanganan terhadap tumpahan minyak. Penanganan tumpahan minyak secara alami dapat dilakukan dengan metode biodegradasi. Biodegradasi merupakan proses pemecahan fraksi minyak dengan menggunakan agen biologis. Namun, sifat persisten hidrokarbon menyulitkan proses biodegradasi dengan rendahnya kelarutan minyak dalam air. Emulsifikasi hidrokarbon merupakan proses penguraian senyawa hidrokarbon dari lapisan menjadi misel dengan penambahan surfaktan. Adanya arus air akan memicu terjadinya proses dispersi yaitu proses penyebaran fraksi hidrokarbon teremulsi ke dalam air. Penelitian ini difokuskan pada pengujian performa surfaktan yang ramah lingkungan sebagai substitusi dari surfaktan kimia yang toksik untuk lingkungan. Uji performa dilakukan melalui 3 parameter pengujian yaitu indeks emulsfikasi, efektivitas dispersi dan indeks germinasi. Uji performa dilakukan terhadap tiga jenis surfaktan yaitu sophorolipid, metil ester sulfonat (MES), dan tween 80. Hasil uji indeks emulsifikasi menunjukkan sophorolipid, MES, dan tween 80 memiliki kemampuan untuk mengemulsikan sampel minyak hingga 81.66 ± 0.77%, 2.16 ± 0.43%, dan 89.47 ± 1.32%. Hasil uji efektivitas dispersi menunjukkan sophorolipid, MES dan tween 80 memiliki kemampuan untuk mendispersi sampel minyak hingga 26.59%, 38.65%, dan 48.19%. Minyak terdispersi sophorolipid, MES, dan tween 80 memiliki indeks germinasi rata-rata sebesar 153.16%, 143.94%, dan 6.69%. Penelitian yang dilakukan menunjukkan sophorolipid dan MES berpotensi dikembangkan sebagai substitusi bahan aktif dispersan kimia pada kondisi laboratorium uji.