Evidence-Centered Design merupakan salah satu framework yang dapat digunakan oleh para
pengajar untuk membangun sebuah asesmen. Pada Evidence-Centered Design, pengajar
diminta untuk menyusun asesmen mengikuti langkah-langkah yang disediakan, dimulai dari
pendaftaran variabel-variabel dan menyusunnya ke dalam bentuk pohon, mengestimasi bobot
setiap variabel, membuat panduan penilaian, dan melakukan asesmen dan evaluasi terhadap
setiap variabel berdasarkan panduan penilaian. Dengan menerapkan tahapan-tahapan tersebut,
pengajar diharapkan dapat mengurangi adanya bias pada proses pelaksanaan asesmen dan
evaluasi. Untuk mendukung pelaksanaan asesmen secara secara daring, ditawarkan sebuah
desain interaksi yang menerapkan Evidence-Centered Design pada alur proses penyusunan
asesmen. Proses desain menggunakan Goal-Directed Design, dengan langkah-langkah
pengumpulan data, pembuatan model, pendaftaran kebutuhan pengguna, pembuatan
framework, refinement terhadap framework, dan diakhiri dengan testing terhadap hasil desain.
Pengujian terhadap framework dilakukan dengan mengukur faktor-faktor usabilitas dengan
menggunakan SUS dan diperoleh nilai efficiency sebesar 8,89 dari 10, effectivity sebesar 9,38
dari 10, satisfaction sebesar 8,67 dari 10, productivity sebesar 9,17 dari 10, learnability sebesar
9,28 dari 10, safety sebesar 9,38 dari 10, tsustfulness sebesar 8,67 dari 10, accessability sebesar
9,08 dari 10, dan universality sebesar 9,08 dari 10. Selain itu, dilakukan pengujian kualitatif
dengan menggunakan SEQ dan diperoleh bahwa goals yang dideskripsikan pada tahap
pembuatan model sudah berhasil tercapai. Keberhasilan desain dalam mengurangi masalah
bias juga diuji, dan diperoleh nilai rata-rata 9,0 dari 10.
Perpustakaan Digital ITB