digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sejumlah investor besar ritel baru, khususnya dari kalangan muda, telah memasuki pasar saham Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini telah mengubah cara pasar beroperasi dan perilaku para pelakunya. Studi ini meneliti bagaimana bias perilaku seperti overconfidence (percaya diri berlebihan), herd behavior (perilaku ikut-ikutan), loss aversion (penghindaran kerugian), anchoring, dan mental accounting memengaruhi keputusan investasi investor ritel muda di Indonesia. Penelitian ini menggunakan teknik Systematic Literature Review (SLR) untuk mengkaji studi empiris dan teoritis yang ada dari tahun 2020 hingga 2024. Studi ini berdasarkan pada teori perilaku keuangan yang menggabungkan psikologi dan ekonomi untuk menjelaskan mengapa individu sering gagal membuat keputusan investasi yang rasional. Metodologi PRISMA digunakan untuk memilih artikel secara sistematis, dan VOSviewer digunakan untuk analisis bibliometrik serta pemetaan kata kunci. Data sekunder diperoleh dari basis data Scopus, EBSCO, dan Google Scholar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bias-bias tersebut memiliki dampak besar terhadap perilaku investor, yang sering kali menyebabkan keputusan keuangan yang buruk dan meningkatkan volatilitas pasar. Studi ini menekankan perlunya inisiatif seperti program literasi keuangan dan intervensi perilaku untuk mengurangi dampak negatif dari bias tersebut. Penelitian ini memberi pemahaman kita tentang perilaku keuangan di negara berkembang dengan mengidentifikasi faktor psikologis utama yang memengaruhi kebiasaan investasi ritel di Indonesia, serta memberikan masukan bagi pembuat kebijakan dan pendidikan dalam pengambilan keputusan yang lebih baik.