Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Engagement recognition berbasis visual menjadi bidang penting dalam
pengembangan sistem pembelajaran adaptif maupun pengamatan perilaku
pengguna. Namun, sebagian besar dataset yang tersedia bersifat tertutup atau tidak
merepresentasikan variasi budaya, sehingga memunculkan bias pada model yang
dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk menangani bias budaya pada sistem
engagement recognition dengan menggunakan dua dataset terbuka yang memiliki
konteks budaya berbeda, yaitu DaiSEE dan DIPSEER. Dua arsitektur model dasar
yang digunakan adalah MLP-Mixer dan Convolutional Bi-LSTM. Hasil evaluasi
silang menunjukkan bahwa model yang dilatih pada DIPSEER hanya mampu
mencapai akurasi rata-rata 35.5% ketika diuji pada DaiSEE. Sebaliknya, model
yang dilatih pada DaiSEE mencapai akurasi rata-rata 33.5% ketika diuji pada
DIPSEER. Untuk mengatasi bias budaya, diterapkan pendekatan ensemble
learning. Metode stacked ensemble menghasilkan akurasi tertinggi sebesar 75,40%
pada pengujian dengan data test DIPSEER dan 58.79% pada pengujian dengan data
test DaiSEE. Penelitian ini menyimpulkan bahwa metode ensemble dapat menjadi
strategi yang lebih baik untuk sistem engagement recognition yang lebih inklusif
terhadap variasi budaya. Penelitian ini juga merekomendasikan pemilihan frame
yang lebih selektif, penyeimbangan dataset sejak tahap awal, serta eksplorasi
hyperparameter untuk peningkatan kinerja model di masa mendatang.
Perpustakaan Digital ITB