digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

TA_2021_Maurit Angri Edison Samosir_1-Abstrak.pdf ]
PUBLIC Garnida Hikmah Kusumawardana

Abstrak : Industri tahu merupakan salah satu industri primer yang menghasilkan produk tahu sebagai produksi utama dan ampas tahu sebagai produk sampingan. Penanganan yang tidak tepat pada ampas tahu menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan. Dampak yang dirasakan masyarakat sekitar pabrik berupa timbulnya bau. Berdasarkan karakteristik ampas tahu yang dihasilkan, ampas tahu masih dapat dimanfaatkan, baik secara langsung (re-use) ataupun setelah melalui proses daur-ulang (recycle). Ampas tahu dapat di daur-ulang menjadi biogas, kompos ataupun media biokonversi maggot BSF. Dalam pemilihan metode pemanfaatan limbah ampas tahu perlu dipertimbangkan beberapa kriteria sehingga diperoleh metode pemanfaatan yang paling sesuai. Kriteria yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi aspek ekonomi, sosial, lingkungan dan teknis. Penentuan metode pemanfataan ampas tahu dilakukan dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) yang melibatkan perbandingan berpasangan antar kriteria. Dalam penelitian ini, perbandingan berpasangan diperoleh dari beberapa stakeholder antara lain pihak akademisi, praktisi dan juga pemilik industri tahu. Dairi. Penelitian ini melibatkan 9 responden yang mewakili keseluruhan pihak stakeholder. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan, pemanfaatan limbah ampas tahu menjadi media biokonversi maggot BSF menjadi opsi pemanfaatan dengan bobot tertinggi sebesar 0,49, disusul biogas sebesar 0,28 dan kompos sebesar 0,23. Adapun potensi ekonomi yang dihasilkan dengan pemanfaatan limbah ampas tahu dengan metode biokonversi sebesar Rp 44.652.980,00/bulan.