digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK MUHAMAD FEBRIAN THOMAS
PUBLIC Dwi Ary Fuziastuti

Pada 11 Maret 2020, WHO secara resmi mengumumkan bahwa dunia sedang mengalami pandemi akibat dari outbreak virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit COVID-19. Virus ini diduga berasal dari Wuhan, Tiongkok. COVID-19 merupakan penyakit menular yang menyerang sistem pernafasan. Virus ini dapat menular melalui droplet atau melalui udara (airborne). Pembuat kebijakan dipaksa membuat peraturan darurat pembatasan sosial agar dapat mengurangi kontak antar masyarakat secara langsung. Perekonomian masyarakat sangat terdampak akibat pembatasan sosial ini. Banyak negara yang mengalami resesi karena hal tersebut. Sejak ditemukannya vaksin, muncul harapan pelonggaran pembatasan sosial sudah dapat dilakukan untuk memperbaiki keadaan perekonomian secara perlahan. Karena itu, dibutuhkan strategi yang tepat dari pembuat kebijakan agar pembatasan sosial mulai dapat dilonggarkan dengan tetap mengendalikan penyebaran COVID-19. Pada tugas akhir ini, dibuat model deterministik dinamika penyebaran COVID-19 ketika pelonggaran pembatasan sosial telah dilakukan selama proses vaksinasi. Model dibuat berdasarkan model sederhana SIR yang dimodifikasi.. Model menghasilkan proporsi masyarakat yang harus sudah divaksinasi agar pembuat kebijakan dapat mulai melonggarkan pembatasan sosial. Hasil dari model mengindikasikan faktor efikasi vaksin, cakupan vaksinasi, dan ketaatan masyarkat sangat berpengaruh dalam menentukan waktu yang tepat untuk melonggarkan kebijakan pembatasan sosial.