digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Annissa Zhafira Febriyanti
Terbatas Perpustakaan Prodi Arsitektur
» ITB

Pendidikan merupakan hak bagi setiap orang. Sayangnya, masih terdapat kelompok yang kesulitan dalam mendapatkan pendidikan yang baik. Kondisi anak penderita Autism Spectrum Disorder (ASD) yang terhambat dalam hal perkembangan kemampuan sosial, komunikasi, dan imajinasi menyulitkan mereka dalam beradaptasi di lingkungan sekolah. Melalui pendekatan perancangan issue-based, proyek Sekolah Khusus Penderita Autism Spectrum Disorder (ASD) di Bekasi dilakukan sebagai penjawaban dari permasalahan kebutuhan akan fasilitas pendidikan dan pembinaan anak-anak autisma. Proyek ini merupakan proyek fiktif yang dibangun pada lahan seluas 7.834 m2 di Jalan Zamrud Selatan 3 Perumahan Dukuh Zamrud, Kec. Mustikajaya, Kota Bekasi, Jawa Barat serta direncanakan untuk mewadahi kegiatan pendidikan dan pembinaan anak anak penderita Autism Spectrum Disorder (ASD) di Kota Bekasi, khususnya bagi anak dengan kondisi autisma yang tidak memungkinkan untuk bersekolah di sekolah reguler atau inklusi. Proyek sekolah akan mewadahi jenjang SD, SMP, dan SMA dan berfokus pada pengembangan kemampuan sosial dan kemandirian anak, dengan fasilitas akademis basis, program transisi, kelas vokasional, terapi, dan pelatihan staf. Terdapat empat isu perancangan yang dirumuskan dari permasalahan yang ditemukan terkait tapak maupun kondisi pengguna autisma, yaitu lingkungan belajar yang ideal untuk autisma, keselamatan, keamanan, serta sirkulasi dan wayfinding. Berdasarkan keempat isu tersebut, ditentukan ‘Ruang dan Persepsi’ sebagai konsep utama perancangan yang akan berfokus pada input sensorik rancangan sehingga lebih mudah diproses oleh pengguna autisma. Hasil akhir yang ingin dicapai adalah lingkungan yang comforting namun juga stimulating. Dengan kata lain, sekolah diharapkan mampu menenangkan pengguna autisma dengan sensorik yang menyesuaikan kondisi mereka, serta mampu menstimulasi sensorik pengguna.