digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2007 TA PP ARDIAN MAULANA 1-COVER
Terbatas  SYSTEM
» Gedung UPT Perpustakaan

2007 TA PP ARDIAN MAULANA 1-BAB 1
Terbatas  SYSTEM
» Gedung UPT Perpustakaan

2007 TA PP ARDIAN MAULANA 1-BAB 2
Terbatas  SYSTEM
» Gedung UPT Perpustakaan

2007 TA PP ARDIAN MAULANA 1-BAB 3
Terbatas  SYSTEM
» Gedung UPT Perpustakaan

2007 TA PP ARDIAN MAULANA 1-BAB 4
Terbatas  SYSTEM
» Gedung UPT Perpustakaan

2007 TA PP ARDIAN MAULANA 1-PUSTAKA
Terbatas  SYSTEM
» Gedung UPT Perpustakaan

Harga Ef/Em harus lebih kecil dibandingkan rasio fraksi fraksi volume matrik terhadap serat ( Vm > E f ). Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat, perlu Vf Em Pengujian single fiber pull-out telah diterima sebagai salah satu metode pengujian yang cukup baik untuk mengevaluasi kualitas ikatan antarmuka serat matrik. Namun pengujian ini relatif sukar dilakukan. Hal ini berkaitan dengan dimensi dan proses penyiapan pengujian. Pada penelitian ini dibuat suatu perangkat lunak untuk menghitung dan mensimulasikan distribusi tegangan geser antarmuka (T i ) dan kekuatan geser * ikatan antarmuka (T i ) serat matrik pada pengujian single fiber pull-out. Perangkat lunak tersebut menggunakan Microsoft Office Excel VBA berdasarkan 3 model analitik pengujian single fiber pull-out. Simulasi dilakukan untuk mengetahui pengaruh embedded length serat (L), fraksi volume serat (Vf), dan rasio kekakuan serat matrik (Ef/Em) terhadap distribusi T i . Data kekuatan geser ikatan antarmuka hasil simulasi kemudian dibandingkan dengan data eksperimen yang diperoleh dari literatur Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa jika L dan Ef/Em makin besar maka harga T i di ujung serat yang dibebani(z=0) makin kecil. Jika Vf makin tinggi, harga T i di z=0 membesar dan kemudian mengecil setelah mencapai nilai optimumnya. Pada bagian ujung serat yang tercelup z=L, jika Ef/Em dan Vf makin tinggi maka hargaT i dari model 1 dan 3 makin besar, sedangkan hargaT i dari model 2 makin kecil. Dari perbandingan dengan hasil eksperimen diketahui bahwa T *simulasi 83-96,1% lebih besar dari * * eksperimen dengan Lmin (panjang serat dimana harga T i diperoleh) yang tidak jauh berbeda. Dari perbandingan antar model yang digunakan, diketahui bahwa pada Vf yang sangat rendah, distribusi T i dari ketiga model tidak menunjukan perbedaan. Sedangkan pada Vf yang tinggi, distribusiT i dari model 2 berbeda dibandingkan dengan model 1 dan 3. Secara umum, model 2 dapat digunakan pada interval Ef/Em yang lebih luas dibandingkan model 1 dan 3. v Model dan perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini dapat dipakai untuk untuk menentukan harga T i . Model dan perangkat lunak tersebut terbatas untuk Vf yang sangat rendah, kekakuan matrik yang tinggi, embedded length serat yang pendek sedemikian sehingga tegangan arah radial dapat diabaikan dan asumsi shear lag yaitu perubahan displacement aksial matrik dalam arah radial jauh lebih besar daripada displacement radial matriks dalam arah z r aksial ( aum ar awm ) dapat terpenuhi. Selain itu, khusus untuk model 1 dan 3, az Harga Ef/Em harus lebih kecil dibandingkan rasio fraksi fraksi volume matrik terhadap serat ( Vm > E f ). Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat, perlu Vf Em dilakukan simulasi dengan menggunakan model analitik yang telah memasukan faktor tegangan arah radial, friksi antarmuka dan faktor luas daerah ikatan antarmuka. vi