digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Madu sebagai produk penunjang kesehatan menjadi salah produk yang dibutuhkan di tengah maraknya perkembangan gaya hidup sehat. Peluang menghasilkan madu di Indonesia terbuka lebar, terutama di Kalimantan yang masih memiliki hutan alam yang luas dan banyak Pohon Bangeris, termasuk di Berau. Potensi sumber daya alam yang mendukung budidaya madu tersebut mendorong PT BC membuat program Corporate Social Responsibility kepada KAT (Komunitas Adat Terpencil) untuk mengembangkan produksi madu guna meningkatkan pendapatan mereka yang membudidayakan madu secara tradisional. Tantangannya adalah bagaimana memanfaatkan peluang untuk meningkatkan pangsa pasar madu yang diproduksi oleh KAT tersebut. Setelah program ini berjalan kurang lebih setahun, ada tanda-tanda penurunan penjualan. Selain itu, belum ada implementasi strategi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Gejala penurunan penjualan tersebut dianalisis dengan melihat faktor eksternal dan internal yang menghasilkan analisis akar masalah. Secara eksternal digunakan analisis PEST, analisis Porter's 5 force dan Competitor, sedangkan analisis internal menggunakan STP, Marketing Mix dan preferensi pelanggan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan segmen Madunta, pekerja pertambangan khususnya PT Berau Coal belum dapat diakses secara maksimal karena hanya terdapat satu store front di HO dan tidak tersedia di site lain. Di sisi lain, ketidaksabaran pengelola Madunta untuk menambah saluran distribusi di berbagai tempat seperti swalayan, apotek dan toko cinderamata kurang memberikan kinerja yang baik. Selain itu, masih kurang gencarnya pemasaran Madunta dengan memanfaatkan berbagai media komunikasi kepada pelanggan menjadi akar masalah yang harus dipecahkan. Oleh karena itu, dengan menggunakan TOWS matriks diperoleh beberapa strategi untuk meningkatkan kinerja penjuala seperti dengan membuka etalase toko di setiap site PT Berau Coal untuk melayani target segmen Madunta. Selain itu, pemanfaatan teknologi informasi sebagai sarana promosi dengan aplikasi khusus untuk kalangan internal PT Berau Coal dan mitra kerja serta pemanfaatan media sosial diharapkan juga dapat mengatasi kekurangan dalam promosi Madunta.