Peningkatan jumlah penduduk pada kawasan perkotaan mengakibatkan munculnya
permukiman kumuh pada kawasan perkotaan. Kota Malang memiliki permukiman
kumuh seluas 298,22 ha pada tahun 2018. Fenomena tersebut terjadi di salah satu
kelurahan di Kota Malang, yaitu Kelurahan Kiduldalem tepatnya di bantaran
Sungai Brantas yang diklasifikasikan sebagai pemukiman kumuh yang juga terletak
di pusat kota dengan luasan jalur sirkulasi dan penataan bangunan yang tidak teratur
hingga melewati garis sempadan sungai, secara langsung mempengaruhi ekosistem
yang ada pada aliran Sungai Brantas. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka
perancangan ini berfokus pada pengembalian ekosistem pada kawasan perancangan,
yang mengambil lokasi di bantaran Sungai Brantas Kelurahan Kiduldalem Kota
Malang dengan luas 8,5 ha sebagai area studi. Pada perancangan ini menggunakan
prinsip ecological design yang dipandang menjadi solusi yang tepat untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut. Oleh karena itu, penulisan tesis ini bertujuan
untuk menerapkan prinsip-prinsip ecological design pada perancangan
permukiman di bantaran Sungai Brantas Kota Malang.
Metode yang digunakan pada perancangan ini adalah sinoptik sebagai metode
rasional dan komprehensif. Berdasarkan hasil analisis kawasan diputuskan area
yang akan dilakukan penataan seluas 4,3 ha dengan menggunakan empat strategi
rancangan yaitu ecosystem protection, water conservation, energy conservation,
resource conservation. Strategi perancangan diterjemahkan ke dalam beberapa
alternatif perancangan, satu alternatif yang terpilih dikembangkan menjadi simulasi
perancangan. Penerapan metode redblocking kawasan pemukiman pada
perancangan dengan mengubah menjadi permukiman vertikal dengan strategi water
conservation, energy conservation, dan resource conservation. Hasil simulasi
perancangan bantaran Sungai Brantas Kiduldalem Kota Malang adalah
pengembalian area bantaran sungai yang sebelumnya kumuh, menjadi area hijau
yang sesuai dengan ecological design.