digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Wilayah Bandung Raya, Jawa Barat, merupakan zona cekungan yang tersusun dari profil batuan endapan yang relatif lunak dan berada di zona tektonik aktif. Kondisi ini menjadikan wilayah Bandung Raya memiliki potensi penguatan goncangan tanah akibat getaran yang diakibatkan oleh kejadian gempabumi. Pada penelitian ini, metode mikrotremor Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) digunakan untuk kajian mikrozonasi yang bertujuan untuk menentukan parameter-parameter fisis seperti frekuensi dominan, periode dominan, amplifikasi, indeks kerentanan gempa, ketebalan sedimen, model kecepatan gelombang geser pada kedalaman 30 meter, peak ground acceleration dan ground shear Strain. Parameter-parameter tersebut dapat menjadi bahan untuk analisis secara komprehensif tentang potensi hazard di wilayah Bandung Raya. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data pengamatan stasiun seismik secara temporer di Bandung Raya yang merupakan kerjasama penelitian antara ITB dan ANU pada tahun 2014. Jumlah titik pengamatan seismik adalah 51 titik yang mencakup wilayah penelitian. Durasi perekaman data yang digunakan adalah selama 2 jam pada malam hari dengan rentan waktu pukul 20.00 sampai 23.00. Data waveform pada setiap titik pengamatan diproses menggunakan perangkat lunak geopsy untuk mendapatkan kurva HVSR. Kurva HVSR yang dihasilkan memberikan nilai frekuensi dominan dan faktor amplifikasi maksimum. Nilai frekuensi dominan dan faktor amplifikasi maksimum menjadi dasar untuk mendapatkan nilai periode dominan, indeks kerentanan gempa, peak ground acceleration (PGA) dan ground shear Strain (GSS). Berdasarkan kurva HVSR yang diperoleh dapat menjadi masukan untuk perhitungan estimasi profil kecepatan gelombang geser (Vs) 1-D. Hasil nilai Vs dan parameter-parameter yang berkaitan dengan respon dinamik tanah menjadi dasar untuk analisis zona yang rentan terhadap goncangan gempabumi. Hasil analisis terpadu terkait potensi bahaya gempabumi menunjukan bahwa wilayah tenggara penelitian yang meliputi Kabupaten Bandung memiliki risiko yang relatif tinggi. Dengan nilai Kg 50 - 154, GSS 1 ???? 10?3 - 13,3 ???? 10?3, PGA 104 - 130 gal dan Vs30 25 - 81 m/s.