Cekungan Bandung merupakan wilayah dengan topografi kompleks yang rentan
terhadap cuaca ekstrem, terutama fenomena bow echo sebagai sistem konvektif
skala meso penyebab hujan lebat dan angin kencang. Penelitian ini mengevaluasi
sistem prediksi jangka pendek untuk pergerakan bow echo di Cekungan Bandung
dengan memanfaatkan data radar X-band beresolusi tinggi (120 m) dan model
STEPS (Short-Term Ensemble Prediction System). STEPS terbukti akurat dalam
memprediksi pergerakan bow echo. Metode skeletonization digunakan untuk
mengidentifikasi morfologi bow echo, sementara algoritma Lucas Kanade pada
STEPS berhasil menangkap vektor pergerakan sistem konvektif dengan presisi
tinggi. Hasil analisis 13 kasus bow echo (2020–2022) menunjukkan akurasi
identifikasi yang tinggi (POD 0,685) dan performa optimal STEPS pada lead
time 10–30 menit (CSI >0,5, RMSE 9,6–12,3 mm/jam), dengan deviasi posisi rata
rata hanya 4,45 km untuk prediksi 10 menit.
STEPS mampu mempertahankan akurasi prediksi arah pergerakan bow
echo meskipun terjadi atenuasi radar, berkat kemampuan adaptifnya dalam
mengintegrasikan
data
gerakan
semi-Lagrangian
dan
koreksi
bias
berbasis ensemble. Namun, degradasi signifikan terjadi pada lead time >40 menit
akibat interaksi kompleks antara cold pool dengan topografi Cekungan Bandung,
yang mengurangi ketepatan prediksi (deviasi posisi mencapai 18,81 km).
Penurunan akurasi ini tercermin dari penurunan POD hingga 0,132 dan peningkatan
FAR hingga 0,868 pada lead time 60 menit.
Temuan ini mengonfirmasi keunggulan STEPS sebagai sistem peringatan dini
jangka sangat pendek (<30 menit), terutama dalam memprediksi propagasi bow
echo. Rekomendasi operasional mencakup penggunaan STEPS untuk prediksi <30
menit, pengembangan algoritma koreksi atenuasi berbasis fase diferensial (?DP),
dan integrasi dengan model numerik atau machine learning untuk memperpanjang
akurasi prediksi.
Perpustakaan Digital ITB