digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sektor pariwisata merupakan sektor unggulan dan menjadi salah satu kunci penting bagi pembangunan daerah di suatu daerah dan meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat. Meningkatkan destinasi pariwisata dan investasi, menjadikan sektor pariwisata sebagai faktor kunci pendapatan ekspor, penciptaan lapangan kerja, pengembangan usaha dan infrastruktur. Sektor Pariwisata telah mengalami ekspansi dan diversifikasi yang berkelanjutan, dan merupakan salah satu sektor ekonomi dengan pertumbuhan terbesar dan tercepat di dunia. Seperti yang terjadi di Kabupaten X khusus nya di sektor pariwisata dimana kurang maksimalnya pendapatan makan dari itu pemerintah kabupaten membuat fasilitas fasilitas baru di Lake X agar dapat memaksimalkan potensi yang ada di linkungan lake tersebut. Pembangunan fasilitas baru di Lake X membutuhkan dana investasi modal sebesar Rp103.523.948.906. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan uji kelayakan yang salah satunya adalah kelayakan finansial. Jika proyek tersebut layak secara ekonomi tetapi tidak layak secara finansial, Pemerintah harus mendukung proyek tersebut. Menyadari kebutuhan tersebut, berdasarkan Perpres No.38 / 2015, Konsep perjanjian yang digunakan dalam proyek ini adalah Build-Operate-Transfer (BOT) yang menginstruksikan kepada Investor untuk merancang, membangun, mengalihkan proyek kepada Pemerintah pada akhir masa konsesi. Kelayakan suatu rencana investasi dapat dibiayai dengan menggunakan parameter Discounted Cash Flow (DCF) yaitu Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period (PP). Untuk mengetahui variabel mana saja yang mempengaruhi kelayakan finansial suatu proyek, penulis menggunakan analisis sensitivitas dan analisis skenario. Selain itu, simulasi Monte Carlo juga dilakukan dalam penelitian ini untuk memberikan informasi mengenai kemungkinan pengaruh ketidakpastian dari beberapa variabel terpilih.Dalam Proyek pemabngunan fasilitas fasilitas baru ini dengan Pembayaran Ketersediaan. Pembayaran Ketersediaan, Belanja Modal Proyek, Suku bunga pinjaman dan kenaikan upah merupakan variabel yang mempengaruhi kelayakan proyek. Berdasarkan hasil simulasi Monte Carlo dengan menggunakan 1000 iterasi, proyek tersebut memiliki probabilitas sebesar 14.87% dalam membuat proyek tidak layak. Nilai mean dari hasil simulasi Monte Carlo adalah Rp. 10.489.234.312 yang dianggap sebagai proyek yang menguntungkan. Menggunakan konsep Value for Money proyek Lake X dengan menggunakan skema KPBU memberikan efisiensi yang lebih baik dibandingkan dengan pembangunan menggunakan skema konvensional.