Sektor pariwisata merupakan sektor unggulan dan menjadi salah satu kunci penting bagi
pembangunan daerah di suatu daerah dan meningkatkan kesejahteraan bagi
masyarakat. Meningkatkan destinasi pariwisata dan investasi, menjadikan sektor
pariwisata sebagai faktor kunci pendapatan ekspor, penciptaan lapangan kerja,
pengembangan usaha dan infrastruktur. Sektor Pariwisata telah mengalami ekspansi dan
diversifikasi yang berkelanjutan, dan merupakan salah satu sektor ekonomi dengan
pertumbuhan terbesar dan tercepat di dunia. Seperti yang terjadi di Kabupaten X khusus
nya di sektor pariwisata dimana kurang maksimalnya pendapatan makan dari itu
pemerintah kabupaten membuat fasilitas fasilitas baru di Lake X agar dapat
memaksimalkan potensi yang ada di linkungan lake tersebut.
Pembangunan fasilitas baru di Lake X membutuhkan dana investasi modal sebesar
Rp103.523.948.906. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan uji kelayakan yang salah satunya
adalah kelayakan finansial. Jika proyek tersebut layak secara ekonomi tetapi tidak layak secara
finansial, Pemerintah harus mendukung proyek tersebut. Menyadari kebutuhan tersebut,
berdasarkan Perpres No.38 / 2015, Konsep perjanjian yang digunakan dalam proyek ini adalah
Build-Operate-Transfer (BOT) yang menginstruksikan kepada Investor untuk merancang,
membangun, mengalihkan proyek kepada Pemerintah pada akhir masa konsesi. Kelayakan suatu
rencana investasi dapat dibiayai dengan menggunakan parameter Discounted Cash Flow (DCF)
yaitu Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period (PP).
Untuk mengetahui variabel mana saja yang mempengaruhi kelayakan finansial suatu proyek,
penulis menggunakan analisis sensitivitas dan analisis skenario. Selain itu, simulasi Monte Carlo
juga dilakukan dalam penelitian ini untuk memberikan informasi mengenai kemungkinan
pengaruh ketidakpastian dari beberapa variabel terpilih.Dalam Proyek pemabngunan fasilitas
fasilitas baru ini dengan Pembayaran Ketersediaan. Pembayaran Ketersediaan, Belanja Modal
Proyek, Suku bunga pinjaman dan kenaikan upah merupakan variabel yang mempengaruhi
kelayakan proyek. Berdasarkan hasil simulasi Monte Carlo dengan menggunakan 1000 iterasi,
proyek tersebut memiliki probabilitas sebesar 14.87% dalam membuat proyek tidak layak. Nilai
mean dari hasil simulasi Monte Carlo adalah Rp. 10.489.234.312 yang dianggap sebagai proyek
yang menguntungkan. Menggunakan konsep Value for Money proyek Lake X dengan menggunakan skema KPBU memberikan efisiensi yang lebih baik dibandingkan dengan
pembangunan menggunakan skema konvensional.
Perpustakaan Digital ITB