Final Project_ Sistha Drasthya Danahiswara.pdf
]
Terbatas  Taupik Abidin
» Gedung UPT Perpustakaan
» SBM
Terbatas  Taupik Abidin
» Gedung UPT Perpustakaan
» SBM
Makanan dan minuman menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia. Indonesia menempati urutan ke-4 dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, artinya kebutuhan pasar makanan dan minuman sangat tinggi. Bahkan pada situasi pandemi covid-19 pun masih memiliki tahun yang positif pada kuartal pertama. Belanja online menjadi perilaku baru karena aktivitas offline yang dibatasi karena kondisi dan peraturan pemerintah tentang situasi pandemi Covid-19. Faktanya, sebagian besar orang Indonesia membeli kategori makanan secara online selama Covid-19. Salah satu platform belanja online yang populer adalah e-commerce. Dampak peningkatan penjual pada e-commerce adalah persaingan menjadi sangat kompetitif. Penjual harus membuat strategi yang sangat baik untuk membuat bisnisnya bertahan di e-commerce. Peneliti memilih perusahaannya sendiri, Sayurmoms, untuk membuat strategi pada e-commerce.
Sayurmoms adalah salah satu toko sayur mayur online di Surabaya. Platform online yang paling unggul digunakan oleh Sayurmoms adalah Shopee. Permasalahan pada platform Shopee adalah Sayurmoms memiliki volume penjualan yang stagnan. Penjualan meningkat dan menurun secara tidak terduga. Sayurmoms tidak memiliki strategi alternatif di platform Shopee. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi Shopee terhadap bisnis sayur mayur online di perusahaan Sayurmoms untuk meningkatkan kinerja Shopee dan keberlanjutan bisnis dalam mempersiapkan kondisi normal. Peneliti menggunakan metode penelitian pemecahan masalah, yang dimulai dari mengeksplorasi isu bisnis di Shopee sebagai platform utama di perusahaan Sayurmoms. Setelah itu, peneliti melakukan analisis bisnis untuk menggali lebih dalam tentang situasi bisnis dalam analisis internal dan eksternal. Alat untuk analisis eksternal adalah PESTEL, Porter Five Forces dan Analisis Pesaing. Untuk analisis internal, alat yang digunakan adalah Analisis Perusahaan dan Analisis Kinerja Shopee. setelah itu
iv
peneliti melakukan analisis root cause untuk menentukan strategi Shopee. Analisis root cause ini berlandaskan analisis eksternal dan internal yang dilakukan sebelumnya dan dilakukan penelitian kuantitatif dengan topik yang dihasilkan dari akar penyebab utama pada analisis root cause . Penelitian kuantitatif bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor motivasional pada niat beli online sebagai data pendukung untuk membuat strategi Shopee. Hasil kuesioner akan dianalisis dengan menggunakan alat analisis PLS-SEM.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa akar penyebab utama adalah tentang kurangnya pemahaman tentang niat beli online pelanggan, setelah itu peneliti mengeksplorasi lebih lanjut faktor-faktor motivasi pada niat pembelian online dengan melakukan metode kuantitatif survey dengan membuat questionnaire. Hasil dari metode kuantitatif adalah, semua faktor motivasi pada hipotesis (penghematan waktu, penghematan biaya dan persepsi kemudahan penggunaan) memiliki hubungan positif dengan niat pembelian online. Setelah itu peneliti membuat rencana implementasi berdasarkan ketiga faktor tersebut. Solusi yang direkomendasikan terdiri dari mengikuti event promosi, mengikuti event flash sale pada toko dan Shopee, membuat voucher diskon di toko, membuat paket diskon, mengembangkan informasi data lebih detail, mempekerjakan staf admin dan menambah varian produk. Biaya rencana pelaksanaan adalah Rp4.700.000,- dengan jangka waktu dari September sampai November 2021. Kebutuhan sumber daya manusia yang dibutuhkan dapat mengandalkan anggota tim Sayurmoms karena anggota tim Sayurmoms memiliki keterampilan yang dibutuhkan dalam pelaksanaannya. Rencana implementasi yang dibuat untuk Sayurmoms membantu perusahaan menyusun rencana terintegrasi dengan masalah saat ini sehingga Sayurmoms dapat meningkatkan kinerjanya di Shopee.
Perpustakaan Digital ITB