digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Sharfina Adaningtyas
PUBLIC Taupik Abidin

Di masa pandemi virus corona (COVID-19), banyak perusahaan yang terlibat aktif dalam berbagai kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) untuk memperlihatkan ketahanan mereka kepada para investor. Namun, masih banyak perusahaan yang tidak mempublikasikan Laporan Keberlanjutan. Disamping itu, Otoritas Jasa Keuangan Indonesia (OJK) mengamanatkan perusahaan publik untuk menerapkan Laporan Keberlanjutan 2020 paling lambat April 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tanggung jawab sosial perusahaan terhadap ketahanan perusahaan selama pandemi COVID-19 di Indonesia. Mengikuti metode penelitian MSCI ESG, penelitian ini akan mengevaluasi setiap kategori pengungkapan lingkungan, sosial, dan tata kelola berdasarkan GRI Index 2016. Penelitian dilakukan pada semua sektor perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia tahun 2020. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel regresi Fixed Effect Model (FEM) dengan bobot cross-section untuk menguji ketahanan perusahaan yang diinterpretasikan dengan abnormal return saham perusahaan. Kinerja perusahaan digunakan sebagai variabel kontrol yang diinterpretasikan dengan return on asset (ROA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan berpengaruh signifikan, sedangkan pengungkapan tata kelola tidak berpengaruh signifikan terhadap ketahanan perusahaan. Hal ini mengarah pada kesimpulan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap ketahanan perusahaan. ROA sebagai profitabilitas tidak memiliki hubungan dan pengaruh untuk mendukung kuatnya pengaruh CSR terhadap return saham. Hasil regresi juga muncul bahwa mungkin ada individu yang menonjol dalam penerbitan efek Laporan Keberlanjutan serta efek waktu. Penelitian ini menyarankan sebaiknya investor selektif dalam memilih saham perusahaan dan menyarankan perusahaan untuk fokus mengungkapkan CSR, menggunakan standar yang sama untuk membuat laporan keberlanjutan mengikuti Indeks GRI 2016.