digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Iffaty Maulidina Putri
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 1 Iffaty Maulidina Putri
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 2 Iffaty Maulidina Putri
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 3 Iffaty Maulidina Putri
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 4 Iffaty Maulidina Putri
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 5 Iffaty Maulidina Putri
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 6 Iffaty Maulidina Putri
PUBLIC Yoninur Almira

PUSTAKA Iffaty Maulidina Putri
PUBLIC Yoninur Almira

Megaproyek menjadi pendekatan pembangunan di beberapa negara saat ini salah satunya Indonesia. Megaproyek merupakan proyek dengan biaya sekitar $1 miliar atau Rp. 14 triliun bahkan lebih dengan berbagai kompleksitas dan keterlibatan banyak aktor di dalamnya. Salah satu megaproyek di Indonesia adalah pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung yang dilengkapi dengan TOD dengan biaya sekitar Rp. 66,755 triliun, salah satunya di Tegalluar. Pembangunan megaproyek ditengarai dapat meningkatkan aksesibilitas wilayah, meningkatkan investasi, dan berpengaruh terhadap harga lahan. Namun belum teridentifikasi secara jelas perubahan harga lahan akibat pembangunan megaproyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Tegalluar. Penelitian ini menjelaskan dampak megaproyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Tegalluar terhadap perubahan harga pasar lahan pada lokasi rencana pembangunan TOD Tegalluar, yakni Desa Cibiru Hilir, Desa Cimekar, Desa Cileunyi Kulon, Desa Cileunyi Wetan dan Desa Tegalsumedang dengan variabel jarak ke stasiun, jarak ke CBD, kelas jalan, fungsi lahan, kepemilikan sertifikat, dan perubahan kepemilikan lahan, yang dimodelkan dengan hedonic pricing menggunakan teknik analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan kepemilikan lahan, terjadi peningkatan harga lahan sangat drastis berdasarkan NJOP hingga 415% dan harga pasar hingga 2.300%. Berdasarkan permodelan yang telah dilakukan, permodelan pertama tentang harga pasar lahan setelah rencana pembangunan megaproyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Tegalluar, menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi harga lahan adalah jarak ke stasiun, jarak ke CBD, fungsi lahan dan kepemilikan lahan. Sedangkan permodelan kedua tentang persentase perubahan harga pasar lahan, menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi persentase perubahan harga lahan adalah jarak ke stasiun, jarak ke CBD, dan kepemilikan sertifikat lahan.