ABSTRAK Azka Gunawan Hanifa
PUBLIC Yoninur Almira BAB 1 Azka Gunawan Hanifa
PUBLIC Yoninur Almira BAB 2 Azka Gunawan Hanifa
PUBLIC Yoninur Almira BAB 3 Azka Gunawan Hanifa
PUBLIC Yoninur Almira BAB 4 Azka Gunawan Hanifa
PUBLIC Yoninur Almira BAB 5 Azka Gunawan Hanifa
PUBLIC Yoninur Almira BAB 6 Azka Gunawan Hanifa
PUBLIC Yoninur Almira PUSTAKA Azka Gunawan Hanifa
PUBLIC Yoninur Almira 2021 TS PP AZKA GUNAWAN HANIFA_LAMPIRAN.pdf
]
PUBLIC Yoninur Almira
2021 TS PP AZKA GUNAWAN HANIFA_JURNAL.pdf)u
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Sanitasi di Indonesia dinilai masih buruk, karena masih terdapatnya praktik Buang
Air Besar Sembarangan (BABS), terdapatnya jamban tidak layak, maupun
rendahnya pengolahan air limbah. Hal tersebut dapat berdampak jangka panjang
seperti mengurangi kesejahteraan manusia, pembangunan sosial dan ekonomi.
Sehingga pemerintah memperkenalkan konsep Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM) yang merupakan salah satu upaya dalam mengatasi permasalahan terkait
sanitasi yang sudah diterapkan di seluruh Indonesia, termasuk di Kota Bandung.
STBM Kota Bandung saat ini memerlukan perhatian lebih karena capaian Open
Defecation Free (ODF) Kota Bandung rendah dan laju peningkatannya yang
lamban. Selain itu Kota Bandung juga menempati peringkat terendah ke-4 akses
jamban di Provinsi Jawa Barat, padahal Kota Bandung memiliki identitas sebagai
ibukota dan kota terpadat kedua di Provinsi Jawa Barat. Saat ini belum terdapat
studi rinci mengenai evaluasi pelaksanaan program STBM di Kota Bandung,
sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program STBM
di Kota Bandung dengan studi kasus Puskesmas Tamansari, Puskesmas Arcamanik,
dan Puskesmas Antapani. Pada penelitian ini juga akan dibuat kriteria studi yang
berasal dari pelaksanaan CLTS (Community-Led Total Sanitation) secara global
dan STBM di Indonesia. Dengan data yang didapatkan melalui wawancara dan
kuisioner para ahli serta hasil analisis yang didapatkan dari analisis AHP dan
deskriptif kualitatif, diketahui bahwa nilai evaluasi pelaksanaan STBM di Kota
Bandung sebesar 77,12 dari nilai maksimal sebesar 100. Nilai tersebut
menunjukkan walaupun masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaannya, dapat
disimpulkan bahwa pelaksanaan STBM di Kota Bandung sejauh ini sudah cukup
baik namun belum sempurna dikarenakan masih terdapatnya masalah di kriteria
terpenting hasil studi. Rekomendasi dari penelitian ini adalah pemerintah
diharapkan mulai merumuskan Peraturan Wali Kota terkait STBM, pendalaman
nilai-nilai pemicuan STBM ke masyarakat serta pengembangan kapasitas pelaku
dan peningkatan minat masyarakat di pasar sanitasi.