ity branding merupakan salah satu strategi kota untuk menampilkan keunikan agar mudah
dikenal dan sebagai pembeda antara suatu kota. Saat ini banyak kota di Indonesia yang telah
menerapkan strategi city branding dan beberapa memiliki maskot sebagai bagian dari city
branding mereka. Kota Malang merupakan salah satu kota di Indonesia yang menggunakan
maskot sebagai bagian dari strategi city branding kota. Maskot tersebut diberi nama Osi dan Ji
(Osiji). Osiji yang merupakan maskot resmi pemerintah Kota Malang dan sudah berusia 5
tahun. Akan tetapi popularitas Osiji saat ini bisa dikatakan rendah bahkan cenderung
menghilang.
Penelitian ini merupakan penelitian yang mengkaji maskot Osiji dari segi pengaplikasiannya.
Kajian ini membahas mengenai penggunaan maskot Osiji sebagai bagian dari strategi city
branding Kota Malang serta bagaimana persepsi visual yang timbul dari pengaplikasian
maskot tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan
penggunaan maskot Osiji sebagai bagian dari city branding Kota Malang serta mengetahui dan
menjelaskan persepsi visual yang tercipta dari pengaplikasian maskot Osiji. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan berbasis studi kasus. Teori yang
digunakan dalam penelitian ini teori city branding milik Anholt dan adalah teori persepsi visual
Gestalt.
Hasil akhir dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ketidakmaksimalan penggunaan maskot
Osiji sebagai bagian dari city branding kota Malang menyebabkan rendahnya popularitas Osiji.
Ketidakmaksimalaan pengguaan maskot tersebut tampak dari minimnya kehadiran maskot
Osiji pada lokasi-lokasi ikonik di Kota Malang dan lokasi lain yang menjadi tujuan wisatawan.
Visualisasi pengaplikasian maskot Osiji yang terkesan mengabaikan prinsip desain dan
kurangnya visibilitas maskot Osiji turut andil dalam ketidakberhasilan maskot Osiji dalam
menyampaikan pesan atas keberadaanya sebagai bagian dari city branding Kota Malang