Dari perspektif pengguna, cloudsering dipandang sebagai sumber daya tak terbatas yang dapat digunakan kapan saja dan di mana saja. Demi menciptakan ilusi sumber daya tidak terbatas ini, penyedia layanan cloudharus menyediakan sumber berlebih yang pada umumnya akan selalu surplus dibandingpermintaan pengguna. Untuk meningkatkan efisiensi dari sumber daya yang dimilikinya, sebagian penyedia layanan cloudmenyewakan sumber daya berlebih yang dimilikinya dengan hargayang lebih murah dengan berbagai limitasi. Google CloudPlatformadalah salah satu penyedia layanan cloudyang menyewakan sumber daya berlebihnya yang disebut preemptibleinstance. Berbagai limitasi yang dimiliki preemptibleinstancemenyebabkan menurunnya tingkat ketersediaan dari perangkat lunak yang berjalan di atasnya. Pada tugas akhir ini, diimplementasikan sebuah kakasbernama preemptiblelifecyclescheduleruntuk mengurangi dampak dari menurunnya tingkat ketersediaan preemptibleinstance. Hal ini dilakukan dengan cara menjadwalkan masa terminasi preemptibleinstanceagar sebisa mungkin terjadi di luar rentang jam sibuk aplikasi.Berdasarkan eksperimen, penggunaan preemptibleinstancepadaclusterKubernetes dapat menurunkan biaya infrastruktur hingga 53.085%, namun perangkat lunak akan mengalami penurunan tingkat ketersediaan dan tidak memiliki masa graceful shutdown. Dengan penggunaan Hasil dari implementasi kakas preemptiblelifecycleschedulerterbukti dapat meningkatkan tingkat ketersediaan sistem perangkat lunak hingga 0.629% pada jam sibuk serta meningkatkanmasa graceful shutdownsebesar 37.1429% hingga 75% pada perangkat lunak yang diterminasi oleh kakaspreemptiblelifecycleschedulersaat melakukan penjadwalan daur hidup.
Perpustakaan Digital ITB