digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Prediksi persebaran polutan udara merupakan hal yang dibutuhkan dalam menentukan strategi pengendalian pencemaran udara pada industri. Output dari prediksi persebaran polutan umumnya disajikan dalam bentuk model 2D atau 3D yang menunjukkan konsentrasi polutan pada area yang dikaji. AERMfOD adalah salah satu software yang umum digunakan untuk menghasilkan model 2D dengan mengkalkulasikan berbagai parameter – parameter meteorologi dan topografi di wilayah kajian. Proses perhitungan dalam AERMOD dilakukan secara otomatis sehingga user pada umumnya tidak dapat mengetahui secara detail parameter apa saja yang memiliki pengaruh besar terhadap output konsentrasi emisi yang dimodelkan. Studi ini dilakukan untuk menganalisis sensitivitas parameter – parameter variabel dalam software AERMOD untuk dapat membantu strategi pengendalian pencemaran udara untuk sumber titik pada industri. Berdasarkan analisis sensitivitas yang dilakukan, didapatkan sensitivitas untuk parameter stack inside diameter 90.23%;, emission rate 100%; dan ambient temperature 81.31% tergolong sangat sensitif, parameter gas exit temperature 79.07% tergolong sensitif, parameter station pressure 40.92%; dan release height 41.62% tergolong cukup sensitif, dan parameter gas exit velocity 31.94%; dan solar radiation 38.69% tergolong tidak terlalu sensitif Didapatkan bahwa parameter emission rate merupakan parameter yang paling sensitif dari semua parameter yang diujikan sehingga dapat menjadi pertimbangan utama dalam menentukan usaha pengendalian pencemaran udara.