TA 2021 Gerald Joshua Joseph 1-Abstrak.pdf?
PUBLIC Open In Flipbook Garnida Hikmah Kusumawardana
Kota Bogor merupakan salah satu kota yang memiliki peran penting dalam meratakan persebaran penduduk di wilayah metropolitan Ibu Kota Jakarta yang cukup padat. Untuk melaksanakan fungsi ini, dibuat RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) yang di dalamnya tidak luput dari prinsip pembangunan lingkungan berkelanjutan. Salah satu indikator dalam RPJMD ini adalah meningkatkan indeks kualitas udara Kota Bogor, yang didukung dengan pengendalian pencemaran udara lewat prediksi sebaran pencemar. Pada penelitian ini, dibuat prediksi sebaran pencemaran udara untuk pencemar CO, SO2, NO2, PM10 dan PM2.5 di Kota Bogor dari kegiatan emisi transportasi, residensial, dan industri. Pemodelan sebaran pencemar dilakukan dengan perangkat lunak AERMOD yang memanfaatkan prinsip distribusi Gauss. AERMOD mengolah data emisi dari inventarisasi emisi Kota Bogor tahun 2017, serta data meteorologi tahun 2019 dari Stasiun Meteorologi Kelas III Citeko. Hasil model kelima sebaran pencemar di Kota Bogor menunjukkan kualitas udara yang baik dimana semua pencemar masih berada di bawah baku mutu udara ambien pada PP 22/2021, kecuali pencemar NO2. Dari analisa ini, dirancang usulan upaya pengendalian pencemaran udara secara teknis pada setiap pencemar dan setiap sektor kegiatan emisi transportasi, residensial, dan industri. Dirancang juga usulan upaya kebijakan secara umum untuk ketiga sektor yang sama, serta lanjutan untuk pengembangan pemantauan pencemaran udara perkotaan.
Perpustakaan Digital ITB