digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Darren Lie
PUBLIC Open In Flipbook yana mulyana

COVER Darren Lie
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Darren Lie
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Darren Lie
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Darren Lie
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Darren Lie
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Darren Lie
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Berdasarkan data dari Kemenkes RI, jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 di Indonesia mencapai 1.583.182 orang (per 14 April 2021) dengan kasus kematian berjumlah 42.906 jiwa. Pemerintah Indonesia telah melakukan beberapa inisiatif. Namun, langkah-langkah ini masih kurang mampu menekan laju infeksi COVID-19, ditandai dengan meningkatnya prevalensi COVID-19 dari hari ke hari. Menurut WHO dan Kemenkes RI, salah satu dasar pencegahan penularan COVID-19 adalah dengan mencuci tangan dengan sabun. Akan tetapi, sabun konvensional memiliki beberapa kelemahan yaitu sabun terhidrolisis dalam air dan melepaskan basa yang dapat meningkatkan pH sabun yang dapat menimbulkan kekeringan pada kulit dan akne. Inovasi sabun berupa sabun kertas diharapkan dapat menjadi solusi untuk menghindari pemakaian sabun bersama pada tempat umum di masa pandemi COVID-19 dan kepraktisan terutama untuk beraktivitas di luar rumah. Penambahan minyak zaitun ke dalam sabun kertas sebagai emolien dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan kelembaban pada kulit. Tujuan dari tinjauan pustaka ini adalah untuk mengumpulkan data terkait pembuatan, rancangan formulasi, stabilitas, keamanan dan evaluasi sediaan nanoemulsi minyak zaitun dan sabun kertas. Dilakukan ekstraksi data dan pengumpulan informasi yang diperoleh, kemudian dilakukan analisis berdasarkan data-data tersebut. Pencarian pustaka dilakukan dengan menggunakan search engine Google Scholar dan Pubmed. Minyak zaitun mengandung senyawa kimia seperti oleuropein, hidroksitirosol, tirosol, kandungan asam lemak monounsaturated (MUFAs) dan polyunsaturated (PUFAs) untuk meningkatkan kelembaban dan suplementasi kulit. Akan tetapi, bagian terluar kulit tersusun atas lapisan stratum corneum yang sangat rapat. Sediaan konvensional emulsi memiliki keterbatasan penetrasi ke kulit apabila dibandingkan sediaan nanoemulsi. Oleh karena itu, sediaan nanoemulsi minyak zaitun dipilih untuk meningkatkan penetrasi minyak zaitun secara topikal. Berdasarkan tinjauan pustaka, surfaktan dan kosurfaktan yang digunakan adalah Cremophor RH 40 dan PEG 400 dapat meningkatkan stabilitas sediaan. Berdasarkan hasil analisis keamanan komponen, formulasi yang dirancang tidak menyebabkan iritasi dan aman untuk penggunaan pada kulit. Formulasi sediaan sabun kertas nanoemulsi minyak zaitun juga berpotensi memiliki aktivitas antibakteri secara in vitro.