Jintan hitam (Nigella sativa) merupakan bahan alam yang mengandung senyawa aktif timokuinon.
Senyawa ini diketahui memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri penyebab jerawat pada kulit,
yaitu Cutibacterium acnes. Jerawat merupakan kondisi kulit yang sering terjadi pada masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan formula optimal nanoemulsi minyak jintan hitam
yang akan digabungkan ke dalam campuran basis gel dan liposom niacinamide. Nanoemulsi minyak
jintan hitam dioptimasi formula, dikarakterisasi, dan diuji stabilitasnya melalui uji sentrifugasi, uji
freeze-thaw, serta penyimpanan pada suhu dingin (-20o C), ruang (25o C), dan panas (40o C).
Nanoemulgel diformulasikan dengan formula nanoemulsi optimal, dikarakterisasi, dan diuji
stabilitasnya dengan uji freeze-thaw, serta penyimpanan pada suhu dingin (4o C), ruang (25o C), dan
panas (40o C). Uji aktivitas antibakteri dilakukan terhadap bakteri C. acnes dengan metode difusi
cakram (agar disk diffusion) dan metode difusi sumur (agar well diffusion). Hasil formula
nanoemulsi menghasilkan Nanoemulsi berpenampilan jernih dengan warna sedikit kuning, berbau
khas jintan hitam, serta stabil pada pengujian yang dilakukan. Formulasi nanoemulgel menghasilkan
nanoemulgel berwarna putih kekuningan, sedikit beraroma jintan hitam, berpenampilan homogen
tanpa adanya pemisahan, serta stabil pada pengujian yang dilakukan. Sediaan nanoemulgel
menunjukan aktivitas antibakteri yang ditunjukan dengan terbentuknya diameter hambat di sekitar
kelompok uji. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa nanoemulgel minyak jintan hitam dan
niacinamide yang diformulasikan berpotensi sebagai sediaan antijerawat.
Perpustakaan Digital ITB