digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Jintan hitam (Nigella sativa) merupakan bahan alam yang mengandung senyawa aktif timokuinon. Senyawa ini diketahui memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri penyebab jerawat pada kulit, yaitu Cutibacterium acnes. Jerawat merupakan kondisi kulit yang sering terjadi pada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan formula optimal nanoemulsi minyak jintan hitam yang akan digabungkan ke dalam campuran basis gel dan liposom niacinamide. Nanoemulsi minyak jintan hitam dioptimasi formula, dikarakterisasi, dan diuji stabilitasnya melalui uji sentrifugasi, uji freeze-thaw, serta penyimpanan pada suhu dingin (-20o C), ruang (25o C), dan panas (40o C). Nanoemulgel diformulasikan dengan formula nanoemulsi optimal, dikarakterisasi, dan diuji stabilitasnya dengan uji freeze-thaw, serta penyimpanan pada suhu dingin (4o C), ruang (25o C), dan panas (40o C). Uji aktivitas antibakteri dilakukan terhadap bakteri C. acnes dengan metode difusi cakram (agar disk diffusion) dan metode difusi sumur (agar well diffusion). Hasil formula nanoemulsi menghasilkan Nanoemulsi berpenampilan jernih dengan warna sedikit kuning, berbau khas jintan hitam, serta stabil pada pengujian yang dilakukan. Formulasi nanoemulgel menghasilkan nanoemulgel berwarna putih kekuningan, sedikit beraroma jintan hitam, berpenampilan homogen tanpa adanya pemisahan, serta stabil pada pengujian yang dilakukan. Sediaan nanoemulgel menunjukan aktivitas antibakteri yang ditunjukan dengan terbentuknya diameter hambat di sekitar kelompok uji. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa nanoemulgel minyak jintan hitam dan niacinamide yang diformulasikan berpotensi sebagai sediaan antijerawat.