Nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor penularan penyakit demam berdarah
dengue (DBD), yang penyebarannya semakin meluas baik secara global maupun
lokal, dipicu oleh perubahan iklim. Salah satu upaya pengendalian yang dapat
dilakukan adalah penggunaan repelen topikal untuk mencegah gigitan nyamuk.
Repelen topikal yang paling umum digunakan saat ini adalah berbahan aktif sintetis
DEET. Pengembangan repelen topikal berbahan aktif alami semakin banyak
dilakukan namun masih menghadapi tantangan dalam hal efektivitas daya proteksi.
Formula minyak telon “ABC”telah dikembangkan sebagai repelen topikal terhadap
nyamuk Aedes aegypti yang berbahan aktif alami kombinasi minyak atsiri.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi formula yang mencakup tiga
aspek yaitu efektivitas repelen, potensi iritasi kulit, dan tingkat kesukaan aroma.
Uji efektivitas repelen terhadap nyamuk Aedes aegypti dengan metode arm-in-cage
memberikan daya proteksi (DP) hingga jam ke-6 sebesar 98,46%, menunjukkan
bahwa formula memenuhi kriteria efektif (DP>90%) sesuai persyaratan Komisi
Pestisida Kementerian Pertanian RI. Uji potensi iritasi kulit dengan metode human
cumulative irritation patch test menghasilkan nilai mean cumulative irritation
index (MCII) sebesar 0,12 (MCII<0,25) , mengindikasikan bahwa formula tidak
berpotensi menyebabkan iritasi kulit. Uji hedonik aroma komparatif terhadap empat
produk kompetitor, K-1, K-2, K-3, dan K-4, menunjukkan bahwa formula memiliki
tingkat kesukaan aroma yang tidak berbeda signifikan terhadap K-1 (p=0,834) dan
K-4 (p=0,845) dan lebih tinggi signifikan terhadap K-2 (p=0,001) dan K-3
(p=0,005) (uji Man-Whitney, ?=0,05). Dengan demikian, formula minyak telon
“ABC”merupakan repelen topikal berbahan alami yang efektif terhadap Aedes
aegypti, tidak berpotensi mengiritasi kulit, dan memiliki tingkat kesukaan aroma
yang dapat diterima.
Perpustakaan Digital ITB