digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor penularan penyakit demam berdarah dengue (DBD), yang penyebarannya semakin meluas baik secara global maupun lokal, dipicu oleh perubahan iklim. Salah satu upaya pengendalian yang dapat dilakukan adalah penggunaan repelen topikal untuk mencegah gigitan nyamuk. Repelen topikal yang paling umum digunakan saat ini adalah berbahan aktif sintetis DEET. Pengembangan repelen topikal berbahan aktif alami semakin banyak dilakukan namun masih menghadapi tantangan dalam hal efektivitas daya proteksi. Formula minyak telon “ABC”telah dikembangkan sebagai repelen topikal terhadap nyamuk Aedes aegypti yang berbahan aktif alami kombinasi minyak atsiri. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi formula yang mencakup tiga aspek yaitu efektivitas repelen, potensi iritasi kulit, dan tingkat kesukaan aroma. Uji efektivitas repelen terhadap nyamuk Aedes aegypti dengan metode arm-in-cage memberikan daya proteksi (DP) hingga jam ke-6 sebesar 98,46%, menunjukkan bahwa formula memenuhi kriteria efektif (DP>90%) sesuai persyaratan Komisi Pestisida Kementerian Pertanian RI. Uji potensi iritasi kulit dengan metode human cumulative irritation patch test menghasilkan nilai mean cumulative irritation index (MCII) sebesar 0,12 (MCII<0,25) , mengindikasikan bahwa formula tidak berpotensi menyebabkan iritasi kulit. Uji hedonik aroma komparatif terhadap empat produk kompetitor, K-1, K-2, K-3, dan K-4, menunjukkan bahwa formula memiliki tingkat kesukaan aroma yang tidak berbeda signifikan terhadap K-1 (p=0,834) dan K-4 (p=0,845) dan lebih tinggi signifikan terhadap K-2 (p=0,001) dan K-3 (p=0,005) (uji Man-Whitney, ?=0,05). Dengan demikian, formula minyak telon “ABC”merupakan repelen topikal berbahan alami yang efektif terhadap Aedes aegypti, tidak berpotensi mengiritasi kulit, dan memiliki tingkat kesukaan aroma yang dapat diterima.