digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Arsitektur dapat dikatakan sebagai salah satu bidang yang paling kompleks dan luas cakupannya, baik dalam hal studi akademis maupun karir profesional. Oleh karena itu, banyak mahasiswa arsitektur dan arsitek praktisi turut serta dalam berbagai kegiatan pembelajaran nonformal yang terkait dengan ilmu aristektur Pandemi COVID-19 menciptakan dampak yang luar biasa pada edukasi formal dan nonformal di seluruh dunia; memaksa sekolah dan institusi pendidikan untuk memindahkan proses belajar mengajar ke metode daring. Akselerasi digital yang drastis ini menyebabkan perilaku pelanggan secara adaptif bergeser. Penggunaan layanan pendidikan online dan tingkat kebutuhan pasar terhadap layanan edukasi nonformal turut menunjukan peningkatan. Penelitian ini membahas tentang strategi bisnis yang kontekstual dan relevan untuk Klass Academy - sebuah perusahan baru yang bergerak di bidang edukasi nonformal - untuk menghadapi skenario pandemi dan pasca pandemi. Penelitian ini menjadi dasar perusahaan dalam mempertahankan daya saingnya dengan terlebih dahulu menganalisis kondisi eksisting perusahaan, baik secara eksternal maupun internal, menggunakan beberapa metode yang mengacu pada studi literatur; yaitu: Market Analysis, Competitor Analysis, Porter’s 5 Forces, Resource-Based View Analysis, dan Business Model Canvas. Keseluruhan hasil analisis eksternal dan internal diintegrasikan menggunakan analisis SWOT untuk dipetakan kedalam diagram kuadran. Posisi eksisting perusahaan berada di kuadaran II yang menunjukan bahwa perusahaan memiliki posisi yang kuat namun menantang dan berpotensi menghadapi berbagai rintangan jika hanya bergantung pada strategi eksisting. Oleh karena itu, perusahaan direkomendasikan untuk segera memperluas rencana taktis bisnisnya dalam strategi diversifikasi. Hasil penemuan dari analisis yang dilakukan menentukan usulan strategi bisnis untuk perusahaan dengan menggunakan strategy generic Porter dan Ansoff matrix sebagai metode perumusan. Usulan strategi dalam penelitian ini dikategorikan menjadi Product Development Strategy dan Diversification Strategy; masing-masing strategi dielaborasikan dengan action plans and dipetakan kedalam jadwal pelaksanaan sebelum kemudian dikalkulasikan ke dalam anggaran biaya yang dibutuhkan. Penelitian ini mengusulkan empat belas strategi baru yang diklasifikasikan dalam tiga fase menurut waktu implementasinya: kurang dari 4 bulan, kurang dari 8 bulan, atau lebih dari 8 bulan. Klasifikasi ini dibuat berdasarkan keterbatasan sumberdaya, baik finansial dan manusia, serta kondisi eksternal seperti pandemi.