PT Pupuk Kujang adalah sebuah anak usaha dari PT Pupuk Indonesia (persero) yang
didirakan pada tahun 1975 dan mendapat mandate dari pemerintah untuk mendistribusikan
pupuk bersubsidi khususnya di Provinsi Banten dan Jawa Barat. Harga Jual dari pupuk
bersubsidi sangat jauh dibawah harga pasaran untuk non-subsidi yang artinya adalah
perusahaan swasta akan sangat kesulitan bersaing dengan dengan perusahaan BUMN pupuk
dikarenakan kebijakan harga perihal pupuk bersubsidi.
Ditahun 2024, pemerintah akan merubah aturan main pupuk bersubsidi menjadi sebuah
kartu debit yang berisikan saldo dimana petani bebas memilih pupuk apapun yang mereka ingin
beli. Artinya, kondisi pasar subsidi yang dulunya didominasi oleh BUMN Pupuk nantinya akan
berubah menjadi seolah-olah pasar bebas. Dalam hal ini, PT Pupuk Kujang sangat kekurangan
akan pengalaman dan persiapan untuk berkompetisi di pasar bebas.
Pada tahun 2016, PT Pupuk Kujang mulai menjual produk non-subsidi yang salah
satunya adalah Urea Non-subsidi/Nitrea. Penjualan Nitrea selalu naik tiap tahunnya namun
prosentase penjualan untuk Nitrea selalu dibawah 3% dari total Penjualan Urea secara
iii
keseluruhan dan sampai saat ini masih sangat menggantungkan penjualan dari subsidi yang
dimana peraturan subsidi akan dirubah pada tahun 2024.
Penelitian ini bertujuan untuk menembukan strategy yang terbaik untuk meningkatkan
kinerja penjualan Nitrea. Penelitian ini akan menggunakan PESTEL Analysis, Porter’s Five
Force dan Competitor Analysis untuk menganalisa isu isu eksternal dan Resource Based View,
Capabilities, Core competencies and Business Canvas Model untuk menganalisa factor-faktor
internal. Akhir dari penelitian ini juga akan mengembangkan rencana perihal implementasi
strategi marketing yang paling cocok untuk mendukung performan panjualan Nitrea.
Perpustakaan Digital ITB