Maraknya era transformasi digital memaksa perusahaan-perusahaan di seluruh dunia untuk menyesuaikan strategi bisnisnya agar dapat memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggan dan kliennya. Industri telekomunikasi adalah yang terdepan dalam transformasi ini. Pada Oktober 2019, Telkomsel sebagai penyedia layanan telekomunikasi terbesar di Indonesia, meluncurkan by.U, layanan seluler prabayar digital end-to-end pertama di Tanah Air.
Berbeda dengan pendahulunya (simPATI, Kartu As, dan LOOP), by.U dikembangkan khusus untuk segmen generasi Z di Indonesia yang dikenal banyak menghabiskan waktunya secara online, dan bertujuan untuk mengakomodir perilaku digital mereka melalui aplikasi digital terintegrasi yang dapat disesuaikan dengan keinginan penggunanya. Melalui aplikasi mobile by.U, pelanggan dapat menikmati pengalaman digital sepenuhnya untuk semua kebutuhan telekomunikasi mereka, mulai dari memilih nomor hingga mendapatkan kartu sim, isi ulang saldo dan kuota, serta pembayaran. Namun, tingkat kesadaran merek by.U secara keseluruhan dianggap rendah jika dibandingkan dengan rata-rata kesadaran industri telekomunikasi.
Penelitian ini menganalisis masalah bisnis dengan menggunakan analisis STP (Segmentation, Targeting, Positioning), Marketing Mix 4Ps, Porter’s Five Forces, Digital Telecommunication Customer Engagement dari McKinsey, dan The Shopper Journey of Generation Z dari Accenture. Setelah menganalisis semua informasi eksternal dan internal yang dikumpulkan menggunakan kerangka kerja generik dan tematik, ditemukan bahwa penyebab paling mungkin dari kurangnya kesadaran merek by.U adalah karena ketidaktahuan akan konsep penyedia yang serba digital, dan kebutuhan akan sebuah strategi pemasaran digital yang lebih agresif untuk mempromosikan manfaat penggunaannya. Untuk meningkatkan kesadaran di pasar telekomunikasi digital Indonesia, penelitian ini mengusulkan strategi pemasaran digital sebagai jawaban atas permasalahan bisnis by.U dengan menggunakan kerangka kerja perencanaan RACE.
Perpustakaan Digital ITB