Perpustakaan Digital ITB

Berdasarkan laporan kinerja PDAM tahun 2018 yang dapat diakses pada situs yang dimiliki oleh BPPSPAM, PDAM Tirta Wening termasuk PDAM dengan kategori “Sehat”. Cakupan pelayanan terus meningkat dan mencapai angka 76,82%, dengan pertumbuhan pelanggan sebesar 3,81% (BPPSPAM, 2019). Namun, jika dilihat dari segi tingkat kehilangan air, jumlah air yang hilang pada PDAM Tirta Wening mencapai 45,69%. Salah satu sumber air PDAM Tirta Wening adalah pada wilayah utara bagian pelayanan IPA Cibeureum. Wilayah pelayanan ini melayani 4.466 SR dengan sistem air yang digilir, yakni terbagi hingga 5 penggiliran. Neraca air pada wilayah pelayanan ini menunjukkan bahwa nilai Air Tak Berekening (ATR) mencapai 52,6% dengan kehilangan air fisik sebesar 3,99% dan kehilangan air fisik sebensar 48,15%. Nilai Infrastructure Leakage Index (ILI) menunjukkan angka 21,766 yang artinya kehilangan fisik mencapai lebih dari 400 liter/sambungan/hari. Hal ini menyebabkan adanya kerugian finansial yang dialami oleh PDAM Tirta Wening Kota Bandung wilayah utara untuk pelayanan IPA Cibeurem, yakni sebesar Rp5.060.586.841,20 setiap tahunnya. Selain itu, berdasarkan simulasi kondisi sebenarnya, kondisi pipa dan node menunjukkan ketidaktercapaian standar tekanan dan kecepatan. Oleh karena itu, dilakukan penanganan teknis dan non teknis terhadap hasil analisis tersebut. Strategi penanganan teknis dilakukan berdasarkan jenis kehilangan air. Kehilangan air fisik ditangani dengan pendekatan konsep District Meter Area (DMA), serta penambahan dan penggantian komponen. Kehilangan air non fisik dilakukan terhadap pencurian air, meteran, dan kompetensi petugas lapangan. Sementara itu, strategi penanganan non teknis dilakukan dengan melakukan perencanaan berdasarkan siklus Plan, Do, Check, Action (PDCA) dan optimalisasi konsep Quadraple Helix. Berdasarkan analisis finansial yang dilakukan, proyek merupakan layak ekonomis berdasarkan nilai NPV > 0, BCR > 1 dan PBP selama 4 tahun 11 bulan.