Kota Bandung mendapat predikat kota paling kumuh, dengan total luas wilayah kawasan
kumuh pada tahun 2019 di kota Bandung mencapai 1.400 hektare. Wilayah kawasan kumuh
ditetapkan melalui sejumlah indikator, diantaranya mencakup bangunan gedung, jalan
lingkungan, penyediaan air minum, drainase lingkungan, pengelolaan air limbah, pengelolaan
persampahan, pengamanan kebakaran, ruang terbuka publik. Kawasan kumuh mendatangkan
banyaknya dampak negatif, selain pada masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut, dampak
negatif juga dirasakan masyarakat sekitarnya. Masyarakat yang tinggal di kawasan kumuh
maupun di sekitar kawasan kumuh beresiko besar mengalami banjir, kebakaran, dan timbulnya
banyak penyakit. berkembangnya teknologi pada saat ini dapat dimanfaatkan berbagai macam
hal, dalam hal ini contohnya aplikasi pada ponsel pintar, dapat menjadi sebuah media informasi
yang efektif, dengan membuat media informasi kawasan kreatif, dapat mengembalikan fungsi
komunitas kreatif untuk memecahkan berbagai macam masalah sosial yang ada, perancangan
ini dapat menyebarluaskan infromasi yang fokus pada kawasan kreatif, juga sebagai cara
komunitas kreatif bertukar inspirasi dan informasi, kolaborasi bahkan berkomunikasi melalui
aplikasi ponsel pintar ini. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan dengan observasi,
wawancara, dan studi literatur, dalam perancangan menggunakan metode Design Thinking dan
Human Centered Design. Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi, sebuah
aplikasi smartphone yang didalamnya memberikan informasi tentang kawasan kreatif dari
kawasan kreatif percontohan, dan kolaborasi antar komunitas kreatif untuk menciptakan
kegiatan yang positif, hal ini merupakan sebuah solusi yang efektif. Sehingga bertambahnya
kawasan-kawasan kreatif di Kota Bandung yang menghilangkan predikat kota paling kumuh.