digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ida Ayu Shanty Pradnya P
PUBLIC Perpustakaan Prodi Arsitektur

Destination image yang dimiliki Bali mendorong berkembangnya pariwisata medis. Bentuk wisata ini tidak hanya menarik minat warga negara asing untuk berobat sembari wisata ke Bali karena harganya yang terjangkau, tetapi juga warga negara Indonesia yang membutuhkan perawatan penyakit kronis seperti kanker. Jenis wisata bisa dikatakan menciptakan target pasar yang sangat besar di Bali mencangkup pasien lokal dan asing dengan penyakit bawaan dan stadium penyakit yang bervariasi. Namun meski telah dilakukan peningkatan kualitas rumah sakit untuk mendukung pariwisata medis, hal tersebut tidak dibarengi dengan penyediaan perawatan paliatif yang memadai. Hal ini terlihat dari jumlah pelayanan paliatif yang tersedia tidak proporsional dengan jumlah penderita penyakit terminal yang seharusnya mendapat perawatan. Perawatan paliatif sendiri merupakan pelayanan kesehatan yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup pasien dalam hal fisik, sosial, emosional dan juga spiritual serta memberikan dukungan bagi keluarga dalam mendampingi pasien hingga pelayanan dukacita (World Health Organization, 2016). Perawatan paliatif yang menitik beratkan pada dukungan pasien dalam hal fisik, sosial, emosional, dan spiritual sebenarnya membutuhkan fasilitas dimana rumah sakit tidak bisa penuhi karena skala dan kompleksitasnya yang tinggi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hospice sebagai fasilitas perawatan paliatif terintegrasi dengan rangkaian tujuan terapeutik yang dapat dicapai dengan perancangan lingkungan fisik yang baik. Proses desain berfokus pada penerapan pendekatan therapeutic environment yang dapat melengkapi kriteria desain dari tipologi hospice dalam menciptakan lingkungan yang tepat untuk perawatan akhir kehidupan (EOL). Karena tipologi ini belum berkembang di Indonesia, penelitian ini diharapkan bisa menjadi pilot project untuk pengembangan fasilitas kesehatan di masa yang akan datang.