digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT. Berau Coal adalah Perusahaan tambang batubara dengan status PKP2B generasi pertama yang berlokasi di Kabupaten Berau, Propinsi Kalimantan Timur. Mulai berproduksi mulai tahun 1994 dan kini di tahun 2020 merencanakan produksi sebesar 28.3 juta metric ton sesuai dengan izin dari Pemerintah Indonesia. PT. Berau Coal harus meningkatkan rantai pasokan batubara untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan biaya. Indikator pengukuran adalah KPI dalam fokus pelanggan Kuantitas, Kualitas dan pengiriman tepat waktu. Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk menjawab bagaimana kegiatan atau proses yang terlibat dalam rantai pasokan batubara dapat ditingkatkan dan disinkronkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Untuk tugas akhir ini digunakan Ishikawa Diagram atau Fishbone Diagram untuk mencari akar permasalahan yang menjadi kendala dalam sistem rantai pasok batubara PT. Berau Coal. Akar permasalahan yang diidentifikasi menjadi dasar pagi penulis untuk merumuskan usulan perbaikan yang dapat diterapkan terhadap system rantai pasok saat ini. Berdasarkan hasil pengumpulan data dan informasi melalui questionnaire, penilaian ahli dan interview, penulis menyusun usulan perbaikan terhadap sistem rantai pasok batubara yang dibagi menjadi 2 tahap yaitu solusi jangka panjang dan solusi jangka pendek dengan mempertimbangkan kriteria biaya, kemudahan implementasi solusi, dampak yang timbul serta skala prioritas. Solusi bisnis jangka panjang perlu dilakukan untuk menjamin sistem rantai pasok batubara yang lebih mumpuni dengan prioritas utama perbaikan yang berbasis penerapan teknologi pada vessel tracking system, automatic identification system, fleet management, blending software serta end to end coal supply chain platform dan peningkatan konektivitas data dan suara. Solusi bisnis jangka pendek perlu dilakukan karena least cost dan impact bisa langsung dirasakan.