PT. Berau Coal adalah Perusahaan tambang batubara dengan status PKP2B generasi
pertama yang berlokasi di Kabupaten Berau, Propinsi Kalimantan Timur. Mulai
berproduksi mulai tahun 1994 dan kini di tahun 2020 merencanakan produksi sebesar
28.3 juta metric ton sesuai dengan izin dari Pemerintah Indonesia. PT. Berau Coal harus
meningkatkan rantai pasokan batubara untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu
memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan biaya. Indikator pengukuran adalah KPI
dalam fokus pelanggan Kuantitas, Kualitas dan pengiriman tepat waktu. Tujuan dari tugas
akhir ini adalah untuk menjawab bagaimana kegiatan atau proses yang terlibat dalam
rantai pasokan batubara dapat ditingkatkan dan disinkronkan untuk mencapai tujuan
perusahaan.
Untuk tugas akhir ini digunakan Ishikawa Diagram atau Fishbone Diagram untuk
mencari akar permasalahan yang menjadi kendala dalam sistem rantai pasok batubara
PT. Berau Coal. Akar permasalahan yang diidentifikasi menjadi dasar pagi penulis untuk
merumuskan usulan perbaikan yang dapat diterapkan terhadap system rantai pasok saat
ini.
Berdasarkan hasil pengumpulan data dan informasi melalui questionnaire, penilaian ahli
dan interview, penulis menyusun usulan perbaikan terhadap sistem rantai pasok batubara
yang dibagi menjadi 2 tahap yaitu solusi jangka panjang dan solusi jangka pendek dengan
mempertimbangkan kriteria biaya, kemudahan implementasi solusi, dampak yang timbul
serta skala prioritas.
Solusi bisnis jangka panjang perlu dilakukan untuk menjamin sistem rantai pasok
batubara yang lebih mumpuni dengan prioritas utama perbaikan yang berbasis penerapan
teknologi pada vessel tracking system, automatic identification system, fleet management,
blending software serta end to end coal supply chain platform dan peningkatan
konektivitas data dan suara. Solusi bisnis jangka pendek perlu dilakukan karena least
cost dan impact bisa langsung dirasakan.
Perpustakaan Digital ITB