digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pengembangan SPAM Kota Cimahi merupakan tugas Pemerintah dalam rangka memenuhi kebutuhan air bersih yang terus meningkat. Berdasarkan data pada tahun 2020, menunjukkan adanya gap yang cukup besar antara kebutuhan dan ketersediaan air bersih. Pengembangan SPAM Kota Cimahi terdiri dari tiga alternatif sistem yang ditentukan berdasarkan potensi air baku yaitu dari Bendung Sukawana (350 l/s), Intake Cimerlang, Saguling (500 l/s), Intake Ciminyak, Saguling (500 l/s), Intake Nanjung (500 l/s) dan Situ Sinumbra (500 l/s). Berdasarkan analisa kelayakan dari segi teknis, ekonomi dan finansial, dengan Metode SAW dimana alternatif terpilih yaitu sistem tiga (Bendung Sukawana, Intake Cimerlang, dan Intake Ciminyak). Analisa ekonomi menunjukkan bahwa nilai ATP masyarakat Kota Cimahi sebesar Rp. 5.055/m3 dan nilai WTP Rp 6,272 /m3. Sedangkan analisis finansial menunjukkan nilai NPV, BCR, dan Payback Period secara berurutan yaitu Rp52,933,432,635 1.03, dan 11 tahun dengan harga pokok Rp.2.936/m3. Salah satu dukungan kelayakan pembiayaan dilakukan dengan skema KPBU dalam ketersediaan layanan (Availability Payment) yang dinilai dengan prinsip Value for Money (VfM) menggunakan metode Public Sector Comparator (PSC) dengan mempertimbangkan aspek kuantitatif dan kualitatif. Kedua aspek tersebut dinilai menggunakan bantuan kuesioner oleh para ahli dengan Metode Delphi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai VfM bernilai positif yaitu sebesar Rp144,389,271,399 dan rasio VfM sebesar 9,73% yang menyatakan bahwa proyek pengembangan SPAM dengan skema KPBU layak secara finansial