digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Indonesia mempunyai potensi besar untuk pengembangan angkutan pelayaran jarak pendek Short Sea Shipping (SSS)) karena merupakan negara kepulauan dan mempunyai garis pantai terpanjang di dunia. SSS dapat menjadi alternatif angkutan barang yang efektif dan efisien dimana hingga sampai saat ini untuk angkutan pulau Jawa-Sumatera masih didominasi angkutan truk. Penelitian ini bertujuan mengembangkan model biaya operasional angkutan barang dengan menggunakan truk dan SSS yang sesuai dengan kondisi karakteristik angkutan antar pulau seperti di Indonesia. Penelitian ini menggunakan analisis komparasi antara biaya operasional angkutan barang antar pulau dengan moda truk dan moda SSS berdasarkan model acuan dan model yang diusulkan. Data dikumpulkan dari berbagai instansi, seperti operator angkutan dan Badan Litbang Kementerian Perhubungan antara lain jarak tempuh, kecepatan tempuh, dan waktu tempuh untuk dianalisa dengan formulasi model biaya operasional angkutan barang. Data kualitatif digunakan untuk melengkapi data dan informasi terutama dari hasil wawancara pengemudi dan perusahaan ekspedisi. Penelitian ini mengajukan usulan model yang merupakan pengembangan dari model acuan. Model baru ini melengkapi model sebelumnya untuk menghitung total biaya terutama untuk angkutan barang antar pulau dengan menggunakan truk dan SSS. Pada model biaya operasional truk terdapat penambahan elemen variabel biaya dan waktu yang terjadi di pelabuhan penyeberangan antar pulau dan ruas jalan . Adapun pada model usulan, biaya operasional SSS antara lain terdapat penambahan elemen variabel biaya akibat aktivitas yang terjadi di pelabuhan yang disinggahi dan di ruas jalan menuju dan dari pelabuhan. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan model biaya operasional angkutan barang antar pulau yang diusulkan, baik dengan moda truk dan moda SSS, bersifat lebih kompleks. Dibandingkan dengan model acuan, peningkatan total biaya untuk truk adalah sebesar 13% dan moda SSS adalah sebesar 4%. Adapun dari sisi kompetisi moda, biaya operasional angkutan barang antar pulau dengan moda SSS lebih kecil dari moda truk. Model yang diusulkan ini diharapkan dapat menjadi gambaran elemen variabel yang mempengaruhi berbagai keputusan dalam penentuan biaya angkutan barang antar pulau. Riset ini juga dapat menjadiii justifikasi penguat untuk meningkatkan peran moda SSS untuk operasional angkutan barang antar pulau karena berbagai keunggulan dibanding dengan angkutan truk barang antar pulau.